Bayi Tujuh Bulan Menderita Gizi Buruk

Ketgam: Bayi Yang Menderita Penyakit Gizi Buruk. FOTO : Adam

SUARASULTRA.COM, KENDARI – Semua orang tua menginginkan anaknya saat tumbuh dewasa dengan normal dan sehat-sehat, namun lain halnya dengan Pasangan Suami Istri ( Pasutri ) Lisa ( 17 ) dan Tundru (21) warga Mandonga Kelurahan Mandonga kota Kendari harus menerima kenyataan pahit.

 

Bagaimana tidak, anak pertamanya bernama Adam, bayi laki-laki berusia tujuh (7) bulan menderita penyakit gizi buruk. Ha itu diketahui saat bayi tersebut di bawa di salah satu rumah sakit yang ada di kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

 

Orang tua bayi, Lisa bercerita gejala awalnya sebelum bayinya mengalami gizi buruk, muncul bercak-bercak merah di leher dan di selangkangan kaki.

 

“Usia 1-6 bulan masih normal-normal, tapi ketika memasuki usia 7 bulan baru sakit seperti ini (Gizi buruk, red),” ucapnya saat ditemui di ruang perawatan, Rabu, (03/01) siang.

 

Lanjutnya, setelah muncul bercak-bercak merah dirinya langsung membawa anaknya di puskesmas terdekat, namun pihak puskesmas mengarahkan agar dibawa di posyandu, namun pihak posyandu juga mengarahkan di rumah sakit. Setelah dibawa di rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan, namun setelah diperiksa ternyata menderita gizi buruk.

 

“Saya juga kaget, saat anak saya divonis penyakit gizi buruk,” jelasnya.

 

Dirinya seolah tidak percaya lanjutnya, anaknya mengalami gizi buruk, karena sebelumnya lancar makan, minum susu, dan lain sebagainya.

 

“Saya perhatikan juga makanannya, tapi kenapa menderita gizi buruk,” ucap Lisa sambil mengelap air matanya.

 

Ia menambahkan, memang sebelumnya pernah terlambat dibawa di posyandu saat masuk bulan keempat, namun saat itu karena masih sakit.

 

“Bayi itu tidak bisa dibawa di posyandu ketika sedang sakit, makanya saat memasuki bulan keempat untuk mendapatkan perawatan posyandu saya tidak bawa, karena memang sakit saat itu,” paparnya.

 

Pihak Rumah sakit perawat I, Nengah Sunarto menjelaskan, awalnya dibawa di sini (rumah sakit, red) badan bayi sudah bengkak-bengkak, dan berat badannya 4,9 kg, namun setelah mendapatkan perawatan bayi tersebut sudah mulai membaik, dan berat badannya bertambah 5,5 kg.

 

“Iya, intinya sudah ada kemajuan setelah mendapatkan Perawatan, sudah bisa menagis, sebelumnya, tidak bisa minum susu dan menangis,” paparnya.

 

Untuk membiayai semua perawatan anaknya, pasutri ini hanya berharap dari kartu Bahteramas.Untuk diketahui, Lisa menikah saat berusia 14 tahun, dan suaminya Tundru 21 tahun.

 

Laporan : Adam

 

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

About redaksi

x

Check Also

Komitmen Berantas Pungli, Konawe Diganjar Penghargaan Sebagai UPP Kabupaten Terbaik

SUARASULTRA.COM | KONAWE – Kabupaten Konawe kembali menorehkan prestasi membanggakan sebagai Unit Pemberantasan Pungli (UPP) ...