Dinkes Konawe Periksa Kondisi Kesehatan 49 WNA di Morosi, Ini Hasilnya

Situasi pemeriksaan kesehatan (suhu tubuh) 49 Warga Negara Asing (WNA) asal Cina di Mega Industri Morosi yang saat ini sedang memjalani proses Karantina, Jumat (20/3/2020).

SUARASULTRA.COM | KONAWE – Pemerintah daerah Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Kesehatan turun langsung ke lapangan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 49 Warga Negara Asing (WNA) asal Cina, Jumat (20/3/2020).

Langkah ini dilakukan oleh Pemda Konawe dalam melakukan pencegahan penyebaran Virus Novel Corona (COVID-19) di Konawe. Mengingat penyebaran pandemi ini sangat cepat sehingga diperlukan langkah antisipatif untuk memutus mata rantai penyebarannya.

Diketahui, 49 WNA tersebut masuk ke Morosi melalui Bandara Halu Oleo Kendari pada Minggu malam (15/3/2020) lalu. Kini ke-49 WNA yang belakangan diketahui masuk Indonesia menggunakan Visa Kunjungan tersebut sementara menjalani proses karantina di kawasan Industri PT OSS di Morosi.

Bersama Tim Public Safety Center (PSC) BLUD RS Konawe, Dinkes Konawe melakukan pemeriksaan suhu tubuh 49 Warga Negara Asing asal Cina itu di salah satu gedung di mana mereka saat ini menjalani proses karantina. Gedung tempat Karantina 49 WNA itu terletak di depan PLTU PT OSS di Morosi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe dr. Mawar Taligana melalui
Kepala Bidang Program Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Konawe H. Syamsul, S.KM, MM mengatakan
kedatangan mereka ke lokasi karantina 49 WNA tersebut guna memastikan proses karantina warga Cina tersebut sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Tim Dinkes Bersama Tim Public Safety Center (PSC) BLUD RS Konawe sedang persiapan dengan Alat Pengaman Diri (APD) sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan 49 WNA asal Cina yang saat ini menjalani proses Karantina.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kesehatan (suhu tubuh) ke 49 WNA tersebut. Menurut dia, sesuai arahan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, pihaknya harus memastikan 49 WNA yang masuk menggunakan Visa Kunjungann itu tidak mengidap penyakit menular (Covid-19).

“Alhamdulillah, saat dilakukan pemeriksaan, suhu tubuh mereka rata-rata menunjukkan suhu normal,” kata H. Syamsul usai melakukan pemeriksaan suhu tubuh 49 WNA tersebut.

Ketika ditanya terkait standar kelayakan lokasi karantina 49 WNA tersebut, ia menyebut dari segi tempat sudah layak, meski kata dia kebersihannya masih kurang.

“Lokasi karantina jauh dari masyarakat, Jadi cukuplah, meski memang ruanganmya masih kurang bersih,” ujarnya.

Dokter Enos (tengah) didampingi Kabid Pelayanan Kesehatan, Syahrul, SKM, MM (kiri) dan Kabid Program Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Konawe H. Syamsul, SKM, MM (kanan)

Sementara itu, Tim dokter BLUD RS Konawe, dokter Enos yang melakukan pemeriksaan kesehatan secara langsung kepada WNA tersebut mengatakan bahwa rata-rata suhu tubuh mereka di bawah 37 derajat celcius. Artinya kondisi kesehatan 49 WNA tesebut dalam keadaan normal.

“Gejala yang paling pertama muncul atau dominan, paling banyak muncul yang diakibatkan oleh Covid-19 ini adalah demam. Jadi memang pemeriksaan yang paling sederhana dilakukan untuk mengenali gejala Covid ini adalah suhu tubuh,” katanya.

Menurut dokter Enos, orang dikatakan mengalami demam apabila suhu tubuhnya 38 derajat celcius atau lebih. Sementara hasil pemeriksaan suhu tubuh 49 WNA tersebut lanjut dia, rata-rata di bawah 38 derajat tidak dalam kondisi demam.

Meski 49 WNA tersebut tidak suspek Covid-19, tetapi kata dokter Enos selama 14 hari masa karantina mereka tidak boleh melakukan interaksi dengan warga lainnya. Jadi mereka betul-betul harus steril sebelum dinyatakan bebas Virus Corona.

“Untuk proses tindak lanjutnya, nanti Dinkes Konawe akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak pengelola kesehatan di perusahaan ini,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Staf Lapangan PT OSS/VDNI, Aprianto, mengatakan semenjak kedatangan 49 WNA asing pada 15 Maret 2020 di Morosi, pihak otoritas kesehatan perusahaan tambang tersebut rutin melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan kesehatan lainnya.

“Perusahaan itu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan tiga kali sehari, pagi, siang, dan malam,” ujarnya.

Laporan: Sukardi Muhtar

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

About redaksi

x

Check Also

Gubernur Sultra Launching Penyaluran Bantuan Beras CPP 2024

SUARASULTRA.COM | KENDARI – Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto meluncurkan (Launching) menyalurkan ...