Gelar Kemah Akbar di Mapolda Sultra, Ini Tuntutan Mahasiswa UHO

Make Image responsive
Make Image responsive

Sejumlah mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari gelar kemah Akbar di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Remon

SUARASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari gelar kemah Akbar di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra). Kemah Akbar dilakukan karena penanganan kasus meninggalnya dua mahasiswa UHO Randi dan Yusuf belum juga tuntas, Sabtu (19/10/2019) malam hari.

Berbagai upaya dilakukan oleh mahasiswa, mulai dari aksi demontrasi bahkan menginap di depan Mapolda Sultra. Alasannya, mahasiswa agar segera kasus penembakan mahasiswa segera dituntaskan.

Rahman Paramai salah satu perwakilan mahasiswa meminta kepada pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus yang menewaskan Randi dan Yusuf serta pemecatan terhadap enam oknum kepolisian yang membawa senjata api saat mengawal aksi, Kamis (26/9/2019) lalu.

“Kami juga meminta ketegasan kepolisian Mabes Polri, agar tidak ada lagi tindakan represif terhadap mahasiswa yang melakukan unjuk rasa karena kami di sini menyuarakan keadilan atas terbunuhnya kawan kami,” ujar Rahman.

Sekedar mengingatkan kembali, dua mahasiswa UHO meregang nyawa saat aksi unjuk rasa penolakan UU KPK dan RKUHP di depan Kantor DPRD Sultra, Kamis 26 September 2019 lalu.

Saat itu, mahasiswa terlibat bentrok dengan polisi yang mengawal jalannya aksi ujuk rasa. Namun, nahas dua mahasiswa UHO yakni Randi meninggal dunia akibat luka tembak di bawah ketiak sebelah kiri hingga tembus ke dada kanan dan Yusuf Kardawi diduga mengalami benturan keras pada bagian kepala hingga mengalami pendarahan hebat.

Keduanya sempat dilarikan di Rumah Sakit dr Ismoyo untuk mendapat perawatan medis. Namun, nyawa Randi tidak bisa diselamatkan. Sedangkan Yusuf Kardawi dirujuk di Rumah Sakit Bahteramas karena pendarahan hebat dikepala hingga Yusuf harus menjalani operasi dan tidak sadarkan diri.

Keesokan harinya, Jumat tanggal 27 September 2019 sekira pukul 4.15 Wita, Randi menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Bahteramas.

Laporan: Remon

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

About redaksi

x

Check Also

Pastikan Pemilu Berjalan Lancar, Gubernur Sultra Sambangi BMKG, Basarnas dan PLN

SUARASULTRA.COM | KENDARI – Menjelang hari pemungutan suara pemilu 2024, Penjabat  Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) ...