SUARASULTRA.COM | KONAWE – Pemerintah Desa (Pemdes) Kasumeia Kecamatan Onembute, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai merealisasikan penggunaan Dana Desa (DD) tahap dua tahun 2021, Sabtu (21/8/2021).
Melalui Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD), Pemdes Kasumeia mengerjakan jalan industri sepanjang 450 meter dengan anggaran sebesar Rp. 43.193.000 (Empat puluh tiga juta seratus sembilan puluh tiga ribu rupiah).
Selain melalui PKTD, Pemdes Kasumeia membangun satu unit posko dengan angaran sebesar Rp. 800.000 (delapan ratus ribu rupiah).
Kepala Desa Kasumeia Taryono Sigit mengatakan dalam mengelola Dana Desa tersebut pihaknya melibatkan partisipasi masyarakat. Dana Desa dikelola dengan mengedepankan transparansi. Termaksud pengelolaan Program PKTD yang melibatkan partisipasi warga setempat.
“Untuk pembuatan 450 meter jalan industri itu melibatkan 50 orang pekerja. Sementara untuk pembangunan posko kami melibatkan partisipasi 10 orang tenaga kerja,” ungkap Taryono Sigit, Sabtu (21/8/2021).
Menurut Kades, dalam pelaksanaan program PKTD di Desa Kasumeia itu dipantau dan awasi langsung oleh Kepala Kepolisan Sektor (Kapolsek) Onembute Inspektur Polisi Dua (IPDA) Syamsu Marlin, SH didampingi Bhabinkamtibmas setempat.
Lebih lanjut Taryono Sigit menjelaskan, untuk DD tahap I, Delapan persen Dana Desa digunakan untuk penanganan dan penanggulangan Covid-19. Sementara 32 persen lagi untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), pemberian insentif Guru TPQ, Kader Posyandu dan Lansia serta kegiatan pemberdayaan lainnya.
“Dana yang 40 persen itu telah kami manfaatkan dengan baik. Banyak item pekerjaan yang dilaksanakan, termasuk untuk Covid-19 dan penyaluran BLT ke KPM,” jelas.
Taryono menuturkan bahwa sesuai hasil verifikasi, BLT diberikan kepda 26 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Masing – masing KPM lanjut dia, menerima BLT sebesar Rp. 300 ribu perbulan. Selain itu, pemerintah desa juga mengadakan bibit durian untuk warga.
Masih kata Taryono, Dana Desa 32 persen itu juga digunakan untuk pelatihan perkebunan dan tanaman Hortikultura. Kegiatan ini kata dia dilaksanakan selama dua hari (24–25 Mei 2021 lalu). Dalam pelatihan itu, Kades menghadirkan narasumber dari Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Laporan: Sukardi Muhtar