Mobil Dinas Puskesmas Kerap Digunakan Untuk Urusan Pribadi, Warga Meluhu Minta Kapus Meluhu Dicopot

Ketgam : Mobil Dinas Puskesmas Meluhu saat digunakan memuat APK Partai Politik Peserta Pemilu tahun 2019, Sabtu (1/12/2018).

SUARASULTRA.COM, KONAWE – Mobil Ambulance Puskesmas Meluhu diduga kerap digunakan oleh Kepala Puskesmas ( Kapus ) Kecamatan Meluhu untuk urusan pribadi ketimbang melayani masyarakat yang membutuhkan.

 

Mobil plat merah DT 1198 A dari Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe tersebut adalah mobil Puskesmas Keliling yang merupakan Program Prisai Pemerintah Kabupaten.

 

Atas tindakan Kapus tersebut, masyarakat Meluhu menuntut agar yang bersangkutan ( Kapus-red ) segera dilengser dari jabatannya.

 

” Ini warga Meluhu. Jadi itu kepala puskesmas Meluhu segera dilengser. Kami sungguh tidak senang dengan itu kepala puskesmas Meluhu,” kata Mahi salah warga Kecamatan Meluhu kepada media ini via telpon seluler, Minggu ( 2/12/2018) sekira pukul 14:54 Wita.

 

Menurut Mahi, selama Eni Idayati menjabat sebagai kepala Puskesmas Meluhu, mobil Ambulance tersebut tidak digunakan pada tempatnya. Kata dia, mobil tersebut seharusnya siap 1X24 jam di tempat.

 

“Sudah beberapa kali kejadian, selalu tidak dipake itu fasilitas negara. Dia pake secara pribadi pulang pergi urusan pribadi, urusan apa. Jadi gunanya itu fasilitas negara itu untuk digunakan masyarakat yang berhak pake,” kesal Mahi.

 

Kemarahan warga tersebut merupakan buntut dari meninggalnya seorang pasien, Rosmiatin, S.Pd (25) warga Kelurahan Meluhu. Korban diduga meninggal dunia karena kehabisan darah.

 

Ketgam : Mobil Dinas Puskesmas Meluhu

Menurut keluarga korban,Tahsan Tosepu, saat korban hendak dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten, mobil Ambulance tersebut tidak ada di tempat. Sehingga keluarga korban harus mencari mobil lain untuk membawa korban ke RSUD Konawe.

 

“Keluarga saya meninggal saat melahirkan karena pendarahaan. Di Puskesmas, terlambat. Mau dirujuk tadi ke rumah sakit kabupaten tadi, dia terpaksa harus menggunakan mobil open (pick up) milik warga karena mobil Ambulance puskesmas tidak ada,” kata mantan anggota DPRD Konawe itu.

 

Namun naas, kata Tahsan sapaan akrabnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia, Minggu (2/12/2018) sekira pukul 11:00 Wita setelah tiba di RSUD Konawe karena mengalami pendarahan.

 

Atas kejadian tersebut, Tahsan mengaku telah menyampaikan kejadian tersebut kepada Al Ma’ruf salah satu anggota DPRD Konawe melalui via telpon.

 

Selain itu Tahsan juga mengaku telah menghubungi Kadis Kesehatan Kabupaten Konawe, H.Muh Aris dan melaporan hal tersebut.

 

Sementara itu, Kadis Kesehatan H. Muh Aris saat dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa sepengetahuan dia, mobil plat merah tersebut selalu stand by di Puskesmas. Meski demikian, Aris sapaan akrabnya akan memanggil yang bersangkutan (Eni Idayati-red) untuk memberikan klarifikasi.

 

“Kapusnya tinggal di situ, dia orang Meluhu. Nanti saya coba hubungi Kapusnya,” kata Aris saat dikonfirmasi via telpon selulernya sekira pukul 15:11 Wita.

 

Sementara itu Kepala Puskesmas Meluhu, Eni Idayati saat dikonfirmasi melalui via telpon selulernya membantah jika mobil Ambulance tersebut kerap digunakan untuk kepentingan pribadi.

 

Kata dia, mobil Ambulance tersebut dia pakai ketika dirinya ada keperluan kantor. Karena ia mengaku memiliki mobil sendiri untuk digunakan untuk urusan pribadi. Jadi tidak benar jika mobil dinas tersebut selalu digunakan untuk kepentingan pribadi karena ia tahu bahwa mobil itu untuk kepentingan umum.

 

Kata dia, mobil Ambulance tersebut selalu stand by di kantor. Karena menurutnya mobil tersebut digunakan untuk antar jemput pasien.

 

Terkait dengan adanya pasien yang meninggal karena terlambat dirujuk, Eni mengaku kecolongan atas kejadian tersebut. Karena dirinya tidak mengetahui kalau hari ini ada pasien di puskesmas.

 

Menurutnya, pada saat kejadian mobil Ambulance itu ia pakai untuk kegiatan dinas, yakni mengecek pendataan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga ( PIS-PK ) di wilayah kecamatan Meluhu, tepatnya di SP F.

 

“Itu tadi kan ceritanya, kebetulan saya juga sebenarnya dari pagi saya ada di Meluhu pak, ada di SP F. Saya ceritanya ke SP F untuk mengecek pendataan PIS-PK sudah sampai di mana. Saya sementara ada jalan di sana, pas sampai di Lalopisi tidak ada jaringan, HP saya simpan di tas, jadi saya tidak dengar kalau ada panggilan,” cerita Eni Idayati.

 

Menurut Eni, pagi tadi dirinya lewat di depan puskesmas. Karena tidak ada kegiatan hari libur dan puskesmas juga sementara pembenahan. Maka dari itu ia mengaku tidak singgah lagi di Puskesmas karena memang tujuannya untuk turun mengecek pendataan PIS-PK.

 

“Baru kali ini juga pak, saya dapati seperti ini. Kan biasanya mobil standby, ada sama pak Sur di dekat puskesmas itu,” kilahnya.

 

Laporan : Redaksi

About redaksi

Leave a Reply

x

Check Also

Diduga Tertekan, Korban Penganiayaan Oleh Anak Pejabat di Sinjai Cabut Laporan

SINJAI – Tindak pidana penganiayaan yang diduga dilakukan oleh putra salah satu pejabat publik di ...