Napoleon Wrasse Si Penunjang Ekonomi

 

Ketgam : Zuhrotul Lailiah

Oleh :
Zuhrotul Lailiah, Mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Program Studi : Ilmu Kelautan, Fakultas : Ilmu Kelautan dan Perikanan

 

Ikan ini bernama napoleon atau lebih dikenal dengan Napoleon Wrasse. Ikan Napoleon (Cheilunus undulatus) adalah salah satu ikan karang besar yang hidup pada daerah tropis. Persebaran ikan napoleon di Indonesia merata mulai dari Barat Indonesia hingga Timur Indonesia.

 

Ketgam : Ikan Napoleon (Cheilunus undulatus)

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut P Hutagalung mengatakan, “Sekarang ini hanya ada 4 lokasi saja yang masih ada yaitu di Laut Natuna, Anambas, Raja Ampat, dan Wakatobi”.

 

Ikan ini disebut orang Australia dengan nama Hump Head Maori Wrasse, yang dibedakan karena bagian mukanya mempunyai guratan-guratan yang menyerupai hiasan muka orang Maori. Guratan-guratan tersebut berwarna krem yang saling tumpang tindih pada bagian hidung dan pipi, kemudian meluas ke atas badan dan seberang ujung sirip dada. Badannya disepuh dengan warna hijau cerah dan di bagian atas seluruh seluruh sirip-siripnya berwarna coklat.

 

Ketika muda, ikan Napoleon terlihat pucat dengan garis vertikal lebih gelap. Begitu dewasa, warna tubuhnya menjadi hijau kebiru-biruan dengan garis-garis lebih jelas. Bibirnya menebal macam bibir Mick Jagger. Bagian atas kepalanya pun, di atas mata, menjadi benjol ke depan. Karena ponoknya itu, orang pun menamainya Wrasse kepala berponok (hump head wrasse).

 

Wajahnya memiliki garis-garis tak beraturan. Di belakang matanya terdapat dua garis pendek berwarna hitam. “Goresan” hitam ini menyerupai ornamen wajah suku Maori di Selandia Baru. Maka, ikan napoleon pun mendapat julukan lain, Maori wrasse.

 

Ikan Napoleon banyak dijumpai di laut yang memiliki banyak karang. Tidak heran jika ikan Napoleon sering dijuluki sebagai ikan karang.  Panjang ikan Napoleon bisa mencapai 1.5 meter dan beberapa ikan bisa mencapai ukuran sampai 180 kg pada usia 50 tahun.

 

Kehidupan hewan ini umumnya sama dengan ikan karang lain yang hidup secara soliter.  Para penyelam biasanya menemukan ikan ini berenang sendiri pada daerah sekitar karang. Ikan napoleon biasanya sangat jinak dengan para penyelam dan   biasanya tidak terusik dengan aktivitas para penyelam.

 

Salah satu keunikan hewan ini adalah lingkar bola matanya yang dapat melihat arah sudut pandang sampai 180 derajat. Kebiasaan hidup sendiri pada kedalaman tertentu membuat hewan ini sangat dinantikan oleh para penyelam untuk melihat atau bahkan memotret hewan ini.

 

Biasanya ikan berenang sendiri mencari makan didaerah dekat karang, karena makanannya yang berupa beberapa jenis sea urchin, mollusca dan crustacea memang banyak berada pada daerah sekitar karang.

 

Ikan ini mempunyai pola reproduksi yang hermaprodit.  Biasanya ikan ini lahir sebagai hewan jantan dan akan berubah menjadi betina saat menjelang dewasa.  Sehingga, kadang ditemukan dominasi jantan pada satu populasi ikan kecil sampai ukuran sedang dan akan berubah menjadi dominasi populasi betina saat mendekati matang gonad. Ini memang fenomena unik di alam yang merupakan salah satu strategi sebagian besar hewan laut untuk mempertahankan kehidupan populasi mereka.

 

Dari Kepulauan Riau untuk kali pertama, sebanyak 1.000 ekor ikan Napoleon asal Natuna diekspor ke Hongkong melalui jalur laut. Ekspor perdana yang digelar awal Februari 2018 itu menandai dibukanya kran ekspor ikan Napoleon dari Kabupaten Natuna dan Anambas.

 

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengatakan, dibukanya kran ekspor itu sangat menguntungkan bagi negara, khususnya bagi nelayan lokal. Namun, Slamet mengingatkan juga bahwa keseimbangan kepentingan ekonomi dan konservasi tetap harus dijaga.

 

Oleh sebab itu, ekspor ikan Napoleon itu hanya boleh dilaksanakan sesuai koridor peraturan yang berlaku.
Izin ekspor itu sendiri diberikan lintas kementerian, yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Ekspor tersebut harus memenuhi syarat kuota.

 

Ikan Napoleon baru dapat diekspor jika memenuhi kuota 40.000 ekor dengan ukuran lebih dari 1 kilogram hingga 3 kilogram per ekor. Kabupaten Natuna diperbolehkan mengekspor 30.000 kilogram. Sementara, untuk Kabupaten Kepulauan Anambas diperbolehkan mengekspor 10.000 kilogram. Nato, salah seorang pembudidaya yang mengekspor ikan Napoleon berharap potensi ekonomi yang ada di Natuna dapat mendongkrak ekonomi nelayan setempat.(**)

About redaksi

Leave a Reply

x

Check Also

Berbagi Kebahagiaan, Insight IM Berikan Paket Umrah kepada Penerima Manfaat Dompet Dhuafa

JAKARTA – Melebarkan kebermanfaatan lebih untuk masyarakat, PT. Insight Investments Management (Insight IM) memberikan apresiasi ...