Dampak Sampah Plastik Bagi Ekosistem Laut

Oleh : Desi Nurlianti,
Mahasiswi Jurusan Ilmu Kelautan , Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tahukah kamu?
Negara kita merupakan penyumbang sampah terbesar di lautan. Bayangkan, sampah plastik yang terbawa ke lautan mencapai hingga 8 juta metric ton per tahun dan itu setara dengan mengangkut 2.740 ekor gajah jantan ke laut perharinya. Sebelum membahas dampak dari pencemaran lautan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu manfaat dari laut.

 

Laut dapat menyerap CO2. CO2 yang terserap akan diambil oleh terumbu karang untuk digunakan dalam proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen yang berguna bagi makhluk hidup. Laut juga mampu membawa angin panas ke daerah kutub dan membawa angin dingin ke daerah khatulistiwa.

 

Sehingga tidak ada daerah yang terlalu panas dan terlalu dingin di bumi. Laut juga merupakan penghasil sumber protein yang berupa ikan, selain itu rumput laut dan karang laut sebagian dianggap sebagai indicator kebersihan laut. Dan yang terakhir pemandangan bawah laut yang indah dapat dijadikan sebagai objek wisata bagi manusia.

 

Pencemaran laut yang terjadi, dikarenakan oleh faktor manusia dan faktor alam. Pencemaran laut pastinya berdampak langsung dengan organisme laut. Tidak hanya itu, hal ini juga akan berdampak dengan berbagai aktivitas manusia.  Permasalahan yang selalu terjadi adalah sampah plastik yang terus terbawa ke lautan dan menyebabkan penumpukan yang akhirnya mengganggu ekosistem laut dan berdampak besar dalam kehidupan manusia.

 

Sampah plastik yang terbawa kelautan memberikan dampak negatif terhadap ekosistem di wilayah pesisir, salah satunya ekosistem terumbu karang dan mangrove menjadi terganggu bahkan bisa menyebabkan kematian bagi benih mangrove dan terumbu karang.

 

Adanya bahan berbahaya dan beracun dari sampah plastic akan mengakibatkan ikan dan biota laut lainnya mengalami gangguan bahkan pada konsentrasi yang tinggi sekali dapat mengakibatkan terjadinya kematian.

 

Dari sampah plastic juga akan berdampak pada kehidupan manusia terutama kesehatan, bahaya racun bisa masuk ke dalam tubuh melalui air yang kita gunakan dan juga makanan hasil laut yang biasa kita konsumsi. Sampah plastic berpotensi untuk menurunkan, atau bahkan dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati ekosistem pesisir.

 

Oleh karena itu, apabila sampah plastic tidak ditangani dengan baik, dapat mengakibatkan terjadinya kepunahan pada biota tertentu terutama biota yang hampir punah (endangered species). Masih banyak lagi dampak negative dari pencemaran laut yang bisa memicu kerusakan yang lebih besar.

 

Apakah yang dapat kita lakukan? Penting bagi kita untuk sadar akan kelestarian lingkungan. Mengurangi jumlah sampah (reduce) antara lain mengurangi penggunaan kantong plastic/air minum dalam kemasan, menggunakan produk yang dapat didaur ulang (reuse), mendaur ulang sampah (recycle), serta ikut aktif dalam aksi pembersihan lingkungan, baik secara aktif maupun secara pasif.

 

Menurut seorang peneliti lingkungan, Jenna Jambeck, penanganan pencemaran sebaiknya berfokus dalam membersihkan sampah di daratan pemukiman dan sungai daripada mengambil plastic yang sudah mengambang di lautan.

 

Mari bersama Aruna Indonesia untuk kembali menyadarkan masyarakat untuk peduli kelestarian lingkungan dan tidak membuang sampah di sembarang tempat.(**)

About redaksi

Leave a Reply

x

Check Also

Berbagi Kebahagiaan, Insight IM Berikan Paket Umrah kepada Penerima Manfaat Dompet Dhuafa

JAKARTA – Melebarkan kebermanfaatan lebih untuk masyarakat, PT. Insight Investments Management (Insight IM) memberikan apresiasi ...