13 Tahun Buton Utara Menjadi Daerah Otonom, Abu Hasan: Kami Membangun Fisik, Infrastruktur dan Peradabannya

Bupati Buton Utara Drs. H. Abu Hasan, M.Pd saat memberi sambutan pada acara peringatan HUT Butur ke 13

SUARASULTRA.COM | BUTON UTARA – Peringati hari ulang tahun (HUT) ke 13 di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buton Utara (Butur) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan Dzikir dan Do’a bersama di pelataran rumah jabatan (Rujab) Bupati Butur, Kamis malam, 2 Juni 2020.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, upacara bendera, pembacaan sejarah daerah yg berlandaskan asas “Lipu Tinadeakono Sara”serta sidang paripurna di ruang sidang DPRD Butur yang biasa dilangsungkan dalam memperingati hari jadi daerah setempat, kini tidak dilaksanakan dikarenakan pandemi Covid-19.

Meski demikian, Bupati Buton Utara, Drs. H. Abu Hasa, M.Pd dalam sambutannya mengatakan kegiatan Dzikir dan Doa bersama tidak mengurangi nilai kesakralan dalam memperingati hari jadi daerah dan semagat juang para tokoh pemekaran.

“Kegiatan berdzikir dan berdoa tidak mengurangi nilai kesakralan dalam memperingati semangat juang para tokoh pemekaran Kabupaten Butur,”jelas Abu Hasan.

Pada kesempatan yang penuh khidmat itu, orang nomor satu di Butur ini mengajak seluruh masyarakat Butur untuk merefleksi perjalanan 13 tahun usia daerah yang kini tengah dipimpinnya.

Suasana pelaksanaan Dzikir dan Doa bersama di hari lahir Kabupaten Buton Utara, Kamis malam 2 Juli 2020

Menurut Abu Hasan, Butur sebagai daerah otonom, usianya masih sangat belia. Walau demikian, dari tahun ke tahun kita sudah rasakan kemajuan masyarkatnya, kemajuan penyelenggaraan pemerintahan dan kemajuan dalam bidang pembangunan fisik infrastruktur.

Abu Hasan mengatakan di masa pemerintahannya bersama Ramadio, tidak hanya membangun fisik dan infrastruktur. Akan tetapi, di bawah kepemimpinannya, ia bersama Ramadio juga membangun peradaban manusia.

Lebih lanjut, mantan kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra ) itu menjelaskan membangun peradaban itu adalah membangun secara menyeluruh dan dalam waktu yang bersamaan.

Kata dia, tidak hanya membangun fisik tetapi di waktu yang bersamaan nilai-nilai moral, etika dan nilai-nilai spritual keagamaan, adab sopan santun, budaya dan religiusitas juga harus dibangun.

“Bukan hanya fisik, jalanan dibangun, sarana olahraga dibangun. Pada saat yang bersamaan nilai-nilai moral, etika, dan nilai spritual keagmaan kita bangun. Adab sopan santun juga kita bangun, budaya serta religiusitas juga kita bangun. Itulah makna dari pembangunan peradaban,” jelasnya.

Pembangunan peradaban lanjut Abu Hasan, harus menjadi landasan sebab menurutnya pembangunan akan kokoh dan kuat jika nilai-nilai peradaban itu sendiri kuat. Sehingga daerah kuat dalam menghadapi tantangan zaman yang akan datang.

Untuk itu Abu Hasan berharap, melalui momentum HUT tersebut, masyarakat dapat memahami segala kelebihan dan kekurangan yang terjadi di daerah dengan merefleksi daerah yang masih berusia 13 tahun. Sebab masih banyak harapan masyarakat yang belum bisa di penuhi.

Di akhir sambutanya, ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sultra itu tak lupa mengimbau untuk tetap mentaati anjuran pemerintah dalam mecegah penularan wabah Covid-19 di Buton Utara.

Laporan: Anto Lakansai

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

About redaksi

x

Check Also

Gubernur Sultra Launching Penyaluran Bantuan Beras CPP 2024

SUARASULTRA.COM | KENDARI – Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto meluncurkan (Launching) menyalurkan ...