Resmi Mendaftar di KPU, Berhijrah Sebut Siap Benahi Tata Kelola Pemerintahan dan Tata Kelola Keuangan di Konawe

 

Ketgam : Tampak bapaslon Ira-AJP saat disambut tarian Mondotambe sebelum memasuki kantor KPU Konawe, Rabu (10/1/2018 ). FOTO : SUKARDI MUHTAR

SUARASULTRA.COM, UNAAHA – Diantar ribuan pendukung, Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe periode 2018-2023, H.Irawan Laliasa, SE MSi dan Adi Jaya Putra, B.Bus M.Com secara resmi telah mendaftarkan diri sebagai bakal pasangan calon di KPU Konawe, Rabu ( 10/1/2018 ).

 

Bakal Pasangan calon dengan akronim Berhijrah ini bersama rombongan tiba di kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Konawe sekira pukul 13:10 Wita. Sama seperti Bapaslon lainya, Ira-AJP diantar oleh ribuan massa pendukung.

 

Dalam rombongan tersebut tampak pimpinan partai politik pengusung dan pendukung. Diantaranya, Ketua dan Sekretaris DPD Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ), Ketua dan sekretaris DPD II Partai Golongan Karya ( Golkar ), ketua dan sekretaris DPC Partai Bulan Bintang ( PBB ) serta ketua dan sekretaris DPC PKPI.

 

Turut hadir pula Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga bersama istri yang juga merupakan ayahanda calon wakil Bupati Konawe, Adi Jaya Putra ( AJP ).

 

Sebelum diterima oleh Ketua KPU Konawe, Sarmadan bersama anggota, rombongan Bapaslon tersebut terlebih dahulu disambut dengan tarian Mondotambe atau tarian penjemputan sebagaimana tiga bapaslon sebelumnya.

 

Usai menerima tanda terima berkas pendaftaran yang dinyatakan telah memenuhi syarat dari Ketua KPU Konawe, bapaslon Ira-AJP juga mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan sambutan dihadapan penyelenggara dalam hal ini KPU dan Panwaslu Kabupaten serta kepada seluruh pengurus parpol pengusung dan pendukung.

 

Ketgam : Paslon Ira – AJP saat menerima tanda terima berkas pendaftaran dari Ketua KPU Konawe, Sarmadan yang disaksikan langsung oleh Komisioner Panwas Kabupaten Konawe.

H.Irawan Laliasa pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa dirinya bersama AJP memutuskan untuk maju sebagai salah satu kontestan di Pilkada Konawe itu tentu melalui pertimbangan yang sangat matang. Dan itu merupakan panggilan jiwa sebagai putra daerah.

 

“Kita melihat bahwa ada hal yang paling fundamental di dalam pemerintahan di Kabupaten ini,” katanya.

 

Mantan Pj Bupati Konawe Selatan ini menyebut bahwa kepemimpinan Bupati yang paling awal sejak Konawe ini pindah di Unaaha, sejak mulai dari pak Andre Jufri dengan berbagai keterbatasan dana, daya dan sumber daya tetapi semuanya berjalan dengan baik.

 

Dan dalam kepemimpinan Lukman Abunawas kata Irawan roda pemerintahan semakin baik, dalam artian berjalannya mekanisme pemerintahan dengan baik. Namun setalah itu, Irawan Laliasa menilai pemerintahan yang ada saat ini sudah keluar dari rel yang seharusnya. Sehingga sebagai orang pemerintahan, dirinya merasa terpanggil untuk memperbaiki hal tersebut.

 

“Kurang lebih empat tahun ini, saya sebagai orang pemerintahan melihat bahwa jalannya pemerintahan saat sekarang ini sepertinya tidak masuk dalam rel,” kata mantan Sekda Konawe ini dalam sambutannya.

 

Karena kondisi tersebut, paslon dengan akronim Berhijrah ini bertekad untuk datang memperbaiki sesuatu hal yang mereka anggap kurang baik dan akan melanjutkan sesuatu yang sudah dinilai baik. Tetapi yang jelas kata pasangan AJP ini, apapun yang kita rencanakan sebagai kunci jalannya pemerintahan memang harus manajemen pemerintahan.

 

Dikatakannya, andaikan kita mau berbicara kata hati, maka semua orang merasakan apa yang menjadi titik kelemahan di pemerintahan Konawe adalah manajemen administrasi umum pemerintahan. Dimana sulitnya kita mendapatkan pelayanan yang maksimal, optimal dan bahkan lebih cepat.

 

“Sangat sulit sekali untuk mendapatkan satu saja tanda tangan bisa jadi satu tahun atau lebih satu tahun,”katanya.

 

Selain menyoroti masalah manajemen pemerintahan, Berhijrah juga mengkritisi amburadulnya manajemen pengelolaan tata kelola keuangan di Kabupaten Konawe ini. Dan hal ini sudah sangat memperihatinkan dan perlu dilakukan perbaikan.

 

“Tidak pernah kita mendengar ada jawaban bahwa uang di pemerintahan daerah itu ada. Dominan, 99 persen uang selalu jawaban tidak ada. Maka kalau tidak ada, maka berarti tidak perlu ada pemerintahan, sementara pemerintahan harus berjalan, tidak ada alasan,” katanya.

 

Laporan : Redaksi

 

 

 

About redaksi

Leave a Reply

x

Check Also

Diduga Tertekan, Korban Penganiayaan Oleh Anak Pejabat di Sinjai Cabut Laporan

SINJAI – Tindak pidana penganiayaan yang diduga dilakukan oleh putra salah satu pejabat publik di ...