Kirab Budaya Bajo Meriahkan HUT Konawe Utara Ke- 13

Sekretaris Umum Kekar Bajo Sultra Abd. Halim Alkaf, S.Si (Kanan) Bupati Konawe Utara DR. H, Ruksamin, ST., M.Si (tengah) Ketua Penggerak PKK Konawe Utara Hj. Ponira ( kiri) saat acara puncak HUT Kabupaten Konawe Utara ke – XIII

SUARASULTRA.COM, KONUT – Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 2 Januari 2020 kemarin genap berusia 13 tahun.

Rayakan Hari Jadi yang ke XIII, Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara melaksanakan kegiatan festival Konasara. Salah satu agenda kegiatannya adalah Kirab Budaya semua suku bangsa yang ada bermukim di Bumi Oheo tersebut.

Pada Peringatan HUT Konut yang ke 13 tahun 2020 ini, Kirab Budaya Bajo diwakili oleh Kecamatan Lasolo Kepulauan. Diketahui, masyarakat Kecamatan Lasolo Kepulauan yg mayoritas (75%) adalah suku Bajo.

Barisan Kirab Budaya Bajo dipimpin langsung oleh Ketua Adat Bajo Kabupaten Konawe Utara, Abd. Halim Alkaf, S.Si yang juga adalah Sekretaris Kekar Bajo Provinsi Sulawesi Tenggara sambil membawa Panji “Ula-Ula” Bendera Kebesaran Masyarakat Bajo.

Bersama Halim, ada Camat dan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Lasolo Kepulauan serta para Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan Lasolo Kepulauan.

Ditemui usai memimpin Kirab Budaya Bajo, Halim sapaan akrabnya mengatakan bahwa di setiap tahunnya dalam meperingati HUT Konawe Utara, masyarakat Bajo yang merupakan etnis terbesar kedua di wilayah setempat selalu berpartisipasi aktif dalam kegiatan Kirab Budaya.

“Ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara Pemerintah Kabupaten Konawe Utara dan Kerukunan Keluarga Bajo Kab Konut,” kata Halim, Kamis (2/1/2020).

Selain itu, Halim juga mengungkapkan bahwa di bawah kepemimpinan DR. H, Ruksamin, ST., M.Si, pemerintah sangat peduli dan memberikan perhatian terhadap sembilan kelompok etnis yang ada di Kabupaten Konawe Utara.

“Khususnya perhatian beliau terhadap kami masyarakat Bajo cukup baik,” ungkapnya.

Halim menyebut, di bawah pemerintahan Ruksamin-Raup, Pemda Konut telah menyalurkan bantuan pengadaan alat kesenian dan pakaian adat Bajo.

“Tahun 2019 kemarin, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara telah menganggarkan pembangunan Mesium Bajo senilai 1,7 miliar di Desa Lemobajo.

Selain itu lanjutnya, pemerintah daerah juga sudah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat pesisir berupa kapal nelayan, alat tangkap, dan alat Budidaya Karamba Jaring Apung.

“Di Hari Jadi Konawe Utara Yang ke 13 ini, saya mewakili segenap masyarakat Bajo yangg ada di lima Kecamatan mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Konawe Utara,” ucapnya.

Pada kesempatan itu pula, Sekretaris Umum Kerukunan Keluarga Masyarakat Bajo Sulawesi Tenggara itu mengajak kepada segenap masyarakat Bajo untuk terus mendukung program Pemerintah Kabupaten Konawe Utara.

Menurut Halim, perhatian bupati terhadap komunitas Bajo akan menjadi catatan sejarah. Karena kata dia, di bawah kepemimpinan Ruksamin, masyarakat Bajo memiliki Mesium Bajo sebagai simbol kebesaran Masyarakat Bajo yang ada di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Karya beliau akan selalu kita kenang, dan saya juga menghimbau agar sekiranya pada tahun 2020 ini mari bersama kita memilih Pemimpin yang Peduli Komunitas Kita,” terangnya.

Sebelum mengakhiri perbincangan dengan SUARASULTRA.COM, Sekum Kekar Bajo Sultra Abd. Halim Alkaf, Menitipkan pesan dengan menggunakan Bahasa Bajo: “Mendua Tambah Malasso, Dilajuang Lubbi Alak” yang artinya :”Dua kali lebih Baik, Dilanjutkan lebih Bagus”.

Laporan: Sukardi Muhtar

About redaksi

Leave a Reply

x

Check Also

Pengurus PMTI Provinsi Sultra Resmi Dikukuhkan

SUARASUARA.COM | KENDARI – Pengurus Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masa ...