Bupati Butur Buka Ruang Pengembangan Nilai-nilai Adat Istiadat dan Budaya Lokal

Bupati Buton Utara Dr. H. Muh. Ridwan Zakariah, M.Si., saat menghadiri acara Adat Poriwangaa di Eengkineke (Sumur Tua Desa Rombo) Kecamatan Kulisusu, Selasa, 19 Oktober 2021.

SUARASULTRA.COM | BUTON UTARA – Sebagai upaya pelestarian budaya lokal, Pemerintah Daerah (Pemda) Buton Utara (Butur) terus mendukung dan ikut membuka ruang bagi pengembangan nilai-nilai adat istiadat dan budaya lokal yang ada.

Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Buton Utara H. Muh. Ridwan Zakariah saat menghadiri acara Adat Poriwangaa di Eengkineke (Sumur Tua Desa Rombo) Kecamatan Kulisusu. Selasa, 19 Oktober 2021.

Menurut Bupati, Poriwangaa ini merupakan satu dari beberapa keanekaragaman kebudayaan Butur yang tidak ada di daerah lain. Olehnya itu kata dia, ke depan perlu dilestarikan, termasuk Poriwangaa di Sumur Eengkineke. Orang nomor satu di Butur itupun minta agar perayaan di tahun berikutnya lebih besar lagi.

“Di sejumlah wilayah, ada daerah yang maju dan sejahtera masyarakatnya karena berkat budaya lokalnya yang unik, dan tidak dimiliki oleh daerah lainnya. Karena keunikannya, daerah itu diminati oleh pengunjung dari wisatawan domestik maupun mancanegara,” ungkap pria yang baru saja menyandang gelar doktor itu.

Melalui kesempatan itu pula, Bupati mengajak untuk menjadikan momen perayaan Adat Poriwangaa sebagai alat pemersatu, dengan mengedepankan nilai-nilai norma agama dan meninggalkan segala bentuk budaya yang bertentangan dengan agama.

Suasana Perayaan Adat Poriwangaa

“Poriwangaa juga merupakan simbol budaya yang tidak akan pernah hilang selama masyarakat dan pemerintah terus menjaga dan melestarikannya,” tegas mantan Sekda Buton itu.

Ridwan menjelaskan, Poriwangaa merupakan salah satu kegiatan adat istiadat yang mampu mempersatukan masyarakat dalam memperkuat silaturrahmi.

“Dengan bersatu, kita mampu mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan sejahtera serta masyarakatnya berbudaya,” tutupnya.

Untuk diketahui bahwa upacara adat Poriwangaa ini merupakan sebuah tradisi dalam memperingati ditemukannya sumber air sumur yang digali selama tiga tahun.

Perayaan adat Poriwangaa itu turut dihadiri Wakil Bupati Butur Ahali, Ketua TP. PKK Butur Hj. Muniarty M. Ridwan, Sekda, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah ( Dandim 1429, dan yang mewakili Kapolres), Ketua Lembaga Adat bersama Perangkat Adat, Pimpinan OPD, Camat Kulisusu, serta tokoh masyarakat dari desa Rombo dan desa Linsowu.

Laporan: Anto Lakansai

Editor: Sukardi Muhtar

About redaksi

Leave a Reply

x

Check Also

Danlanud Tinjau Lokasi Kunjungan Presiden di Bendungan Ameroro, Sekda Konawe: Pemda Sudah Melakukan Persiapan

SUARASULTRA.COM | Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe Dr. Ferdinand, SP, MH mengatakan Pemerintah Kabupaten Konawe Provinsi ...