KLB Askab PSSI Konawe Ricuh, Sekum Asprov Diduga Terlibat

SUARASULTRA.COM | KONAWE – Kongres Luar Biasa (KLB) Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Konawe dengan agenda Pemilihan Ketua pada Jumat 5 Agustus 2022 di JR Resto Kelurahan Kasupute Kecamatan Wawotobi berlangsung ricuh.

Untung saja, Aparat Kepolisian Resor Konawe yang bersiaga di lokasi kongres langsung sigap mengendalikan situasi Kericuhan pun akhirnya berhasil diredam.

Kericuhan pada KLB yang dibuka oleh Komite Eksekutif La Ode Songko Panatagama mewakili Ketua Asprov Prof Zamrun dipicu oleh ulah Tuhah Hamzah yang notabene bukan bagian dari kepanitian mengambil alih jalannya kongres tersebut.

Saat vouters dipersilahkan masuk oleh panitia KLB, Tuhah Hamzah tiba – tiba mengambil mikrofon dan menyampaikan bahwa penjaringan calon Ketua Askab PSSI Konawe sudah selesai dan vouters yang baru mau memberikan dukungan kepada calon tidak dibolehkan mengikuti kongres.

Pernyataan kontroversial itulah sontak memicu ketegangan dan memancing emosi dari vouters dan calon ketua yang hendak memasuki ruangan kongres tersebut.

Ditanya kapasitasnya dia hadir dan mengambil alih tugas panitia, Tuhah Hamzah pun mengaku kedatangannya di lokasi KLB tersebut atas perintah dari Jasman Harun, Sekretaris Umum (Sekum) Asprov PSSI Sulawesi Tenggara.

“Saya diperintahkan oleh Sekum untuk menyampaikan hal itu,” kata Tuhah Hamzah kepada awak media.

Sebelumnya, Komite Pemilihan telah menetapkan tiga orang calon ketua Askab PSSI Konawe periode 2022 – 2026. Mereka adalah H. Bahdar, Rusdianto dan Erick Muhammad Saputra. Sehingga syarat dukungan calon sudah tidak butuhkan lagi.

Diketahui, saat registrasi peserta kongres, Iko Susanto selaku pemegang mandat dari PS Padangguni sempat ada mulut dengan Diaz Aditya selaku panitia. Diaz menolak kehadiran dari pemegang mandat karena mengklaim klub tersebut adalah miliknya. Bukan ribut karena ada vouters yang mau memasukkan dukungan calon tetapi hadir untuk menyalurkan hak suaranya.

Penyampaian Tuhah Hamzah yang mengaku sebagai Ketua Komisi Disiplin Asprov PSSI Sultra yang menyebut bahwa ada vouters baru mau memasukkan dukungan calon tidak benar adanya.

Melihat kondisi kongres yang sudah tidak kondusif, Komite Eksekutif Asprov PSSI Sultra La Ode Songko Panatagama langsung menyatakan KLB Askab PSSI Konawe diambil alih Asprov PSSI Sultra.

La Ode Songko menegaskan, pihaknya akan melaksanakan kongres dengan lebih prosedural, proporsional, dan profesional.

“KLB ini diambil alih oleh Asprov. Karena kondisi tidak kondusif maka KLB ini ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan,” tegas La Ode Songko.

“Kami harap semua pihak menunjukkan kebesaran hati,” pinta La Ode Songko di hadapan vouters.

Sementara itu, Calon Ketua Askab PSSI Konawe Rusdianto sangat menyangkan tindakan tidak terpuji dari Plt Ketua Askab PSSI Konawe Letehina. Kata dia, dari awal Letehina telah mendesain KLB tersebut untuk memenangkan kerabat dekatnya sebagai Ketua Askab PSSI Konawe.

Menurut Wakil Ketua DPRD Konawe itu, dugaan kecurangan pada pelaksanaan KLB itu dikuatkan dengan mundurnya Dedi dari jabatan Ketua Komite Pemilihan.

“Komite Pemilihan mundur karena tidak mau jadi korban dari Letehina yang memaksakan kerabat dekatnya sebagai ketua,” kata Rusdianto.

Lebih lanjut Rusdianto menyebut, Letehina mendesain kongres tersebut diduga atas dukungan Sekum Asprov PSSI Sultra, Jasman Harun. Hal tersebut terungkap setelah salah satu vouters mendengar pembicaraan Plt Ketua Askab PSSI Konawe itu dengan orang suruhan Sekum Asprov.

“Anggota saya yang mendengar langsung Letehina memerintahkan kepada orang yang mengaku ditugaskan Sekum Asprov untuk melanjutkan rencana yang sudah disepakati,” ujarnya.

Laporan: Sukardi Muhtar