RSD Covid-19 Konawe Tangani 10 Pasien Positif, Ferdinand: Stok APD Kita Minim

Suasana Konfrensi Pers Tim Gugus Tugas Penaganan Covid-19 Konawe. Dari kiri ke Kanan: Kabag Humas dan Protokol Setda Konawe Sukri Nur HN. S.Ag, M.Si, Ketua Tim Gugus Tugas Dr. Ferdinand Sapan, SP, MH (Sekda), Direktur RSUD Konawe, dr. H.Agus Lahida, MARS, Sekretaris Dinas Kesehatan Konawe, H. Syamsul, S.KM, MM. Foto,: Sukardi Muhtar

SUARASULTRA.COM | KONAWE – Sejak diresmikan oleh Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa pada Senin 13 April 2020 lalu, Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 sudah menangani atau merawat puluhan pasien yang berkaitan dengan Covid-19.

Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr. Ferdinand Sapan, SP, MH mengatakan bahwa Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Konawe saat ini merawat 15 pasien yang berasal Konawe dan Kolaka Timur.

“Jadi RSD Covid-19 saat ini merawat 15 pasien. 10 diantaranya itu kasus terkonfirmasi positif corona,” kata Ferdi sapaan akrab Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Konawe, Kamis (14/5/2020).

Menurut Sekda Konawe ini, kondisi tersebut tentu sangat mempengaruhi intensitas pelayanan serta penggunaan alat pengaman diri (APD) sebagai proteksi kepada para perawat dan dokter yang bertugas di RSD Covid-19 tersebut.

Sehingga kata dia, Pemerintah Kabupaten Konawe sangat membutuhkan adanya dukungan berupa bantuan APD dari Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Didampingi Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19, Dr. Fetdinand Sapan, SP, MH, Bupati Konawe memaasangkan helm pengaman kepada petugas medis yang akan menjemput pasien positif Covid-19 di Kecamatan Anggaberi

Diakui, memang Pemda Konawe telah menerima bantuan APD dari Pemerintah Provinsi selain dari pengadaan sendiri. Namun, kata Ferdi karena meningkatnya jumlah pasien konfirmasi positif yang dirawat maka meningkat pula penggunaan APD.

“APD ini kan hanya sekali pakai lalu dimusnahkan, begitu juga dengan masker N95 untuk petugas
medis. Kalau untuk masker standar biasa kita masih banyak, tapi untuk standar medis itu sangat terbatas,” tuturnya.

Terkait dengan kondisi tersebut, Pemda Konawe sangat berharap ada bantuan dari pemerintah Provinsi sambil menunggu proses pengadaan APD yang diadakan sendiri oleh pemda setempat.

“Pemda sudah mengadakan sendiri namun masih berproses. Kami juga minta dukungan dari Provinsi, karena dari 10 pasien positif yang dirawat di RSD Covid-19 Konawe, tujuh diantaranya merupakan rujukan dari luar daerah (Kolaka Timur). Tetapi pelayanannya sama dan risikonya bisa saja berdampak ke wilayah kami,” terangnya.

Senada dengan Ketua tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Direktur RSUD Konawe dr. H. Agus Lahida menambahkan bahwa, sejak Mei 2020 ini, RSD Covid-19 telah merawat 18 pasien dengan penggunaan APD dan kelengkapan masker hingga 35 perhari.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa memasangkan helm pengaman dan sekaligus memberi semangat kepada petugas medis yang akan memjemput pasien positif dan melakukan pemeriksaan kepada keluarga yang telah kontak langsung dengan penderita.

“Dalam seminggu kita gunakan 200 lebih APD dan masker. Sehingga gaung bantuan yang besar itu akan menjadi kecil kalau dihitung penggunaan setiap hari,” tambahnya.

“Persedian APD dan Masker di RSD Covid-19 Konawe hanya untuk satu minggu ke depan, sehingga bantuan dari Provinsi sangat dibutuhkan untuk menunjang kerja para medis,” sambungnya.

Berkaitan dengan pernyataan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa yang ancam akan melepas pasien Covod-19 jika tidak segera mendapat bantuan APD dari Provinsi, Ferdi menyebut bahwa maksud dari kata melepas pasien Covid-19 oleh Bupati adalah merujuk pasien ke Kota Kendari, bukan melepas begitu saja di tengah masyarakat.

“Yang dimaksud pak Bupati kemarin adalah semakin meningkatnya jumlah pasien harus sejalan dengan kebutuhan alat untuk memproteksi perawat dan dokter kita,” jelasnya.

Menurut Ferdi, posisi kemarin ada penambahan tiga pasien positif sehingga menjadi 10 orang, APD dan kelengkapan lainnya di RSD Covid-19 sangat terbatas. Lanjut Ferdi, Bupati sangat memperhatikan keselamatan perawat dan dokter yang bertugas di RSD Covid-19.

Karena kondisi itu, masih kata Ferdi, Bupati Konawe mengancam jika tidak ada bantuan APD maka pasien Covid-19 dari Koltim akan dibawa ke Kendari.

“Ini yang membuat kita butuh APD dengan cepat, APD kita sangat terbatas, Pak Bupati tidak mau ada perawat dan dokter ikut terpapar covid-19 .” pungkasnya.

Laporan: Sukardi Muhtar

About redaksi

Leave a Reply

x

Check Also

Danlanud Tinjau Lokasi Kunjungan Presiden di Bendungan Ameroro, Sekda Konawe: Pemda Sudah Melakukan Persiapan

SUARASULTRA.COM | Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe Dr. Ferdinand, SP, MH mengatakan Pemerintah Kabupaten Konawe Provinsi ...