Keberadaan Tenaga Kerja Asing di Mega Industri Morosi Legal

  • Share

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Suarasultra.com, Morosi – Ketua dan Anggota Komisi IX DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan mega industri Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (27/1/2017 ).
Kedatangan rombongan Komisi IX tersebut dalam rangka mengecek keberadaan para Tenaga Kerja Asing (TKA) yang dikabarkan masuk secara ilegal di Wilayah ini.
Setibanya di lokasi industri, rombongan langsung menggelar rapat tertutup bersama perusahaan didampingi pemerintah setempat. Dalam rapat tersebut perusahaan dan instansi terkait diminta menunjukkan  dokumen karyawan baik TKA maupun lokal.
Kemudian setelah itu, Didampingi Bupati Kery Saiful Konggoasa, Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf mengunjungi mess para TKA. Seraya mengecek satu persatu keberadaan para Tenaga Kerja Asing.
Usai itu, mereka menyisir lokasi pabrik sampai ke pelabuhan. Dan beberapa pekerja (TKA dan lokal) yang sedang bekerja di lokasi juga sempat diajak berdiskusi terkait sistem tata kerja dan upah layak di perusahaan itu.
“Jumlah TKA 924 orang. Yang memiliki IMTA 174. Sedangkan sisanya masih dalam proses pengurusan. Jadi kita pastikan TKA di Morosi ini semua masuk secara resmi,” kata Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf.
Ia mengaku, memang dalam urusan izin investasi semuanya telah  diambil alih pusat. Imbasnya pengurusan administrasi terjadi begitu panjang, karena harus melalui jenjang birokrasi daerah, provinsi sampai pusat. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama mengurus dokumen . Termasuk urusan TKA ini.
“Pak Bupati Konawe (Kery) memiliki niat yang besar untuk membangun daerahnya. Sehingga perlu kita dukung. Sehingga dalam Sidak ini ada beberapa perbaikan tekhnis maupun administrasi  yang perlu diperbaiki. Kita berikan rekomendasi untuk diperbaiki,” ujarnya.
Ia mengaku, bahwa TKA yang masuk melalui Bandara Halu Oleo Sultra ini tidak semuanya TKA dari Morosi Kabupaten Konawe, namun sebagian besarnya juga TKA yang ke Morowali, Sulteng.
Dikatakan, investasi yang masuk di Kabupaten  Konawe sudah begitu besar yang dilakukan perusahaan. Sehingga ia berharap supaya keberdaan investasi ini juga memberikan dampak besar terhadap terbukanya lapangan kerja.
Begitupula dengan keberadaan  TKA yang memiliki skil tertentu dapat memandu. Lalu terjadi  transfer off tekhnolgi yang bermanfaat untuk SDM lokal.
“Sepulangnya kami dari sini. Kami akan merekomendasikan kepada pemerintah pusat. Supaya daerah-daerah yang sedang mengembangkan kawasan industri, termasuk Konawe supaya ditempatkan pos-pos khusus pelayanan dan pengurusan IMTA. Karena selama ini pengurusan IMTA dilakukan langsung di Kementerian Tenaga Kerja,” paparnya.
Defe Yusuf menambahkan, bahwa investasi sudah mulai berjalan. Supaya betul-betul dijalankan sesuai prosedur hukumnya. Dan jika ini patuhi maka kegiatan investasi ini akan berjalan dengan baik. Dan berdampak terhadap peningkatan ekonomi sosial daerah itu sendiri.
“Kalau investasi tidak ada maka sudah pasti DAK dan DAU juga sangat  minim. Sehingga jalankan investasi ini dengan baik sesuai ketentuan hukumnya. Agar semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.
Bupati Komawe, Kery Saiful Konggoasa mengatakan, terkait dengan TKA yang masuk di Konawe tidak ada masalah.
“Semua TKA yang masuk di Konawe semuanya resmi,” katanya.
Menurutnya, seluruh TKA yang masuk merupakan para pekerja yang memiliki skil tertentu. Sehingga keberadaan mereka ini dapat membantu dan memandu para pekerja lokal.
“Kalau untuk pekerja lokal saat ini yang berkerja di perusahaan berjumlah 1500 orang. Sisanya juga ada hampir 1000 orang di luar dari karyawan bekerja di sini membantu tekhnis pertukangan, seperti pembangunan jalan. Ini semua yang menjadi buru harian dari warga sekitar,”ujarnya.
Kery menambahkan, mega industri di Morosi belum berjalan sepenuhnya, namun keberadaanya sudah sangat membantu masyarakat lokal. Utamanya dalam bidang pendapatan. Sudah tidak ada lagi masyarakat sekitar yang bermalas-malasan.
“Kita sadari bahwa masih ada yang perlu diperbaiki. Sehingga dengan hadirnya DPR RI di Morosi ini dapat membantu mempermudah urusan-urusan perizinan untuk kelancaran pembangunan mega industri khususnya di Konawe,” tutupnya. (***)
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!