Suarasultra.com, Yogyakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri prosesi Babat Alas Nawung Krida (membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, serta peletakan batu pertama) pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta, di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (27/1).
Tiba di lokasi acara pukul 10.15 WIB, Presiden langsung melihat laporan proyek pembangunan bandara bersama dengan Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Direktur Utama Angkasa Pura 1 Danang S. Baskoro.
Bandara internasional yang terletak di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta ini akan dibangun di atas lahan seluas 587 hektar.
Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan, pada pembangunan tahap satu (2020-2031) dibangun terminal dengan luas 130 ribu meter persegi, panjang runway 3.250 meter, lebar 60 meter, apron berkapasitas 35 pesawat, sehingga diharapkan mampu menampung 15 juta penumpang per tahunnya.
Pada pembangunan tahap II (2031-2041), terminal bandara akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi, panjang runway 3.600 meter, dan apron berkapasitas 45 pesawat, serta mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun. “Ini berarti 10 kali lipat dari kapasitas bandara sebelumnya (Adisucipto),” kata Budi Karya dalam laporannya.
Bandara Internasional Kulonprogo diharapkan dapat mengatasi kekurangan di Bandara Adisucipto Yogyakarta, meningkatkan kualitas pelayanan kepada jasa bandara, serta memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, dan mendukung kegiatan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan.
Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. (*)