Suarasultra.com, Kendari – Setelah melakukan sidak di pasar tradisional ke 30 Provinsi, kini giliran Provinsi Sulawesi Tenggara yang dapat kunjungan dari Kementrian Perdagangan RI.
Kunjungan Kementerian RI bersama Bank Indonesia ( BI ) di Bumi Anoa ini dalam rangka melakukan inspeksi mendadak ( sidak ) di pasar tradisional menjelang bulan suci Ramadhan.
Didampingi BI perwakilan Sultra, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra serta instansi terkait lainnya, Kementerian Perdagangan RI melakukan sidak di pasar basah Mandonga, Selasa ( 16/5/2017).
Staff ahli Bidang Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan RI, Lasminingsih kepada media mengatakan dirinya mewakili Menteri Perdagangan mengunjungi pasar tradisional untuk memantau harga bahan pangan menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri.
Dalam kunjungan ini, Lasminingsih menilai harga bahan pangan di Sultra relatif stabil.Hanya beberapa yang mengalami kenaikan, seperti bawang dan cabe tetapi kenaikannya masih wajar.
“ Saya juga heran, harga daging segar kualitas baik disini harganya Rp110 ribu per kilogram, jauh lebih murah dari daerah-daerah lainnya,” katanya. Sementara untuk bahan pangan lainnya, Lasminingsih menyebut ada yang mengalami kenaikan harga berkisar Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu. Hal itu dinilai sebagai kenaikan dan penurunan harga yang masih dalam batas wajar dan normal.
“Yang tidak bisa ditolerir jika terjadi kenaikan harga hingga 10 persen,” ujarnya.
Berikut beberapa harga bahan pangan hasil dari sidak yang dilakukan oleh kementerian perdagangan di pasar basah Mandonga.Harga beras Rp 10 ribu per liter , cabai merah keriting dan cabai merah besar Rp 35 ribu per kilogram, gula pasir Rp 14 ribu per kilogram, dan minyak goreng bimoli Rp 15 ribu per liter.
Menurut Lasminingsih, selain harga stabil, stok semua kebutuhan masyarakat masih aman hingga jelang bulan puasa. Bahkan ia meyakini stok yang tersedia masih aman untuk beberapa bulan ke depan ( sampai idul adha-red)
“Pedagang pun tidak kesulitan dalam mendapatkan stok bahan pangan dan harga belum naik, karena permintaan masyarakat belum meningkat,”pungkasnya. ( MK/Red )
