Kata dia, Weri Bundu lah yang begitu gigih menentang dan memimpin Laskar Perempuan dalam mengusir VOC, sehingga DPRD dan Pemda Kabupaten Konawe sudah menetapkan percepatan dan melakukan perjuangan agar secepatnya ditetapkan menjadi pahlawan nasional.
” Insyah ALLAH tahun depan kita dorong agar dibuatkan Biografi kisah perjuangan Weri Bundu, karena ini merupakan salah satu kelengkapan administrasi di pusat,” kata legislator ini saat ditemui media, Rabu (24/5) kemarin.
Sejauh ini DPRD Konawe sudah menetapkan Perda tentang perubahan nama jalan dan beliau sudah masuk di nama jalan. Kemudian Perda percepatan dan yang sementara disusun adalah biografi beliau.Dan yang penting saat ini yaitu dokumen tentang penangkapan Weri Bundu oleh VOC ada di Leden Belanda.” Kita akan kembalikan di Konawe,” janjinya.
Gusli menyebut, DPRD dan Pemerintah Daerah Kab.Konawe menginginkan agar Weri Bundu ini di tetapkan sebagai Pahlawan Nasional karena di masa perjuangan Kemerdekaan RI, diketahui tidak banyak perempuan sebagai pejuang kemerdekaan yang ada di Provinsi lainnya di Idonesia ini.
Dari 34 Provinsi di Indonesia tidak banyak yang memiliki pahlawan perempuan. Dengan adanya emansipasi perempuan yang kita ketahui itu tokoh pejuang, Kartini Tahun 1943, sedangkan Weri Bundu ini berjuang di tahun 1905.
Dengan kata lain, emansipasi perempuan duluan terjadi di tanah kerinduan, tanah leluhur kita Kabupaten Konawe. Dan opsesi kita dalam sepuluh tahun ke depan Weri Bundu ini sudah ditetapkan menjadi pahlawan nasional.
Ketua DPRD Konawe ini menyatakan keinginan kita dan seluruh masyarakat Kab.Konawe bahwa harus ada salah satu kapal perang kita yang bernama KRI Weri Bundu.
Maka dari itu kata dia, kita mengusulkan dulu agar Weri Bundu ini jadi Pahlawan Nasional yang kelak akan mengangkat martabat harga diri kita dan menjadi kebanggaan kita masyarakat Sultra Kususnya masyarakat Kab.Konawe yang merupakan pusat peradaban dan pusat kebudayaan yang berada di jazirah Sulawesi Tenggara.
( RED )