Suarasultra.com, Konut – Sejumlah kepala sekolah mendatangi kantor dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Utara, Senin (12/6/2017) kemarin. Kepala sekolah dari daerah tertinggal mendatangi kantor dinas Pendidikan dan Kebudayaan di ibukota Kabupaten, untuk mempertanyakan kenapa sekolah tempat mereka bertugas tidak mendapatkan tunjangan khusus daerah terpencil.
” Yang anehnya, tahun 2015, 2016, kami dapat dacil tapi tahun 2017 tidak ada biar satupun,” ungkap kepala sekolah SMP satap Lasolo Kepulauan.
Dengan tidak memandang jarak dan medan yang harus dilalui, tekad para kepala sekolah datang mempertanyakan hal tersebut.Pasalnya daerah Kecamatan Lasolo Kepulauan tak satu orangpun yang mendapatkan tunjangan khusus daerah terpencil/tertinggal, yang mana sebelumnya data mereka telah dikirimkan oleh Muin S.Pd.
” Kami harus meninggalkan pekerjaan kami dan melalui medan berat dengan ombak yang besar, untuk mempertanyakan hak-hak guru-guru di sekolah kami,” ujar Abrits.
Kedatangan sejumlah Kepala Sekolah tersebut diterima oleh kepala bidang GTK, dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konut, Amir S.Pd M.Si.Kepada Kabid, mereka meminta untuk menindak lanjuti tentang surat keputusan yang ditangguhkan Bupati Konawe Utara, DR Ir H Ruksamin M.Si.
Mereka berharap sekiranya bisa diperbaiki data-data pengusulan yang bisa mendapatkan dacil, karena mereka anggap data yang dikirim oleh Muin S.Pd tidak sesuai dengan tahun-tahun kemarin.
Dengan segala pertimbangan, Kabid GTK itu menyimpulkan untuk menemui kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang tengah sakit, untuk meminta tanggapannya sebelum melanjutkan ke Bupati.
“Menunggu kesimpulan kepala dinas dulu, baru kita menindak lanjuti ke Bupati, sebagai pemegang kebijakan daerah,” kata Amir menjelaskan kepada sejumlah kepala sekolah tersebut.
Lapaoran : Suhardiman
Editor : Redaksi