SUARASULTRA.COM, KENDARI – Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam dinyatakan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI berdasarkan surat perintah penyidikan (Sprindik).
Saat ini perkembangan kasus yang tengah dijalani Nur Alam, masih menunggu perhitungan kerugian negara.
Ketua KPK RI, Agus Rahardjo mengatakan, KPK melakukan tindakan hukum dalam proses penyidikan sudah berdasarkan bukti-bukti yang cukup dan tidak ada yang salah dalam penahanan Nur Alam. Kalau sudah dilakukan Sprindik banyak yang harus dilakukan seperti bukti-bukti.
“Bukti-buktinya kuat, sudah ada potensi kerugian negaranya,” terang Agus Rahardjo, saat digelar konferensi pers di Hotel Grand Clarion Kendari, Senin (31/7/2017).
Kata dia, sebelumnya bukti awal yang dimiliki KPK sudah disampaikan dihadapan sidang, praperadilan yang diajukan Nur Alam ditolak.
“Pihaknya akan melihat hasil pemeriksaan terbaru dalam kasus ini. Jika sudah dipastikan kesimpulan pemeriksaan jika ditemukan pihak lain,” paparnya.
Untuk diketahui, Nur Alam ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK berdasarkan Sprindik KPK pada 15 Agustus 2016 karena diduga melakukan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang.
Laporan : Remon
