Baru – Baru Ini, Dinas Kesehatan Konawe Laksanakan Program Kemandirian Sekolah Sehat Berbasis Kemitraan Stakeholder

  • Share

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

SUARASULTRA.COM, UNAAHA — Baru – baru ini Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe melaksanakan Program kemandirian sekolah sehat berbasis kemitraan stakeholder merupakan bagian integral Dinas Kesehatan Bidang penanggulangan dan pencegahan penyakit ( P2P ). Ini merupakan pendekatan inovatif dalam memastikan pendidikan di Kabupaten Konawe dengan melibatkan stakeholder dari sektor lain.

Hal ini diharapkan dapat memberi manfaat dan mendorong kepercayaan dalam mengoptimalkan sekolah sesuai peran serta dalam memediasi transformasi Ilmu pengetahuan sedini mungkin kepada sekolah, anak didik dan siswa dalam memberi nilai, prilaku kedepan menuju Konawe sehatm mandiri dan berdaya saing. Dengan gagasan ini, Dinas Kesehatan dalam penerapannya sebagai stakeholder pada bidang penanggulangan dan pencegahan penyakit menular memulai bermitra dengan sekolah.

banner 336x280

 

Saat launching program di depan kantor bupati Konawe

Kemitraan sekolah dengan Momerandun Of Understanding ( MOU ) dengan SDN 1 Unaaha, Madrasah Tsanawiah Negeri 1 Konawe dan SLTA Negeri 1 Unaaha. Kegiatan yang diawali dengan pembentukan Tim egektif di lingkup internal , Kesling, dan promosi kesehatan ( tim kerja efektif ). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Konawe, H.Muh Aris, SKM, M.Si.

” Dengan dukungan, beliau memberikan apresiasi sehingga kami menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut yang di SK kan oleh Kadis,” kata Kepala bidang penanggulangan dan pencegahan penyakit, H.Syamsul, S.SKM, MM, Kamis ( 13/7/2017).

 

Dikatakannya, mengawali kegiatan di tiga sekolah tersebut pihaknya terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan kepala sekolah serta mempersiapkan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan di sekolah dengan siswa.

“Siswa kita lakukan pembekalan penyuluhan dan peningkatan kapasitas siswa sebagai kader kesehatan utamanya kader program penyakit DBD dibentuk Juru pemantau jentik ( Jumantik ) sekolah, kader penyakit TB paru dan kader program HIV/AIDS di sokolah,” kata H.Syamsul.

Menurutnya, penerapan ini sebagai tindak lanjut surveilans penyakit menular maupun penyakit tidak menular ( PTM ) di sekolah terhadap siswa sebagai perpanjangan pengetahuan ke petugas kesehatan di lini pelayanan dasar, siswa yang sakit akan dirujuk ke puskesmas dipasilitasi oleh Pembina UKS dengan surat rujukan dari sekolah.

H.Syamsul menyebut dengan kemitraan stakeholder ini diharapkan adanya keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam menjalankan program pemerintah Dinas, Badan, Kantor BUMN, BUMD, Industri tambang, perusahaan dan usaha kecil menengah ( UKM ) dalam pelaksanaan di sekolah.

Kata dia, ini diharapkan dapat merubah dan memberi inovasi prilaku positif sedini mungkin kepada siswa anak didik di bangku sekolah dalam mendukung mitra sekolah ( bapak angkat ) agar terwujud sekolah yang mandiri.

 

“Diperlukan penguatan di sekolah maupun siswa didik utamanya sarana prasarana buku bacaan tentang promosi dengan tehnis pelaksanaan dalam pembakalan siswa di sekolah,” ujarnya.

 

Laporan : Redaksi

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!