SUARASULTRA.COM,UNAAHA — Aksi pengrusakan alat peraga ( Baliho ) calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe kini terulang lagi. Kali ini, Baliho calon Bupati Konawe yang juga Ketua DPC Gerindra Kabupaten Konawe, H.Ade Wahyu Pratama Imran yang menjadi sasaran oknum yang tidak bertanggungjawab.
Sebelumnya, beberapa calon Bupati Konawe juga pernah mengalami hal serupa. Terkait hal tersebut, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Konawe sangat menyayangkan aksi yang tidak mendidik tersebut.
Ketua OKK Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra ) Kabupaten Konawe, Jemi S Imran SE mengatakan di era demokrasi saat ini seharus kita memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Biarkanlah masyarakat kita menetukan pilihannya sendiri.
Kata dia, semua calon yang memasang alat peraga adalah putra-putri terbaik daerah ini. Biarkan mereka bersosialisasi atau mensosialisasikan diri melalui Baliho. Supaya kedepan, masyarakat dapat mengenal kemudian menentukan calon pemimpinnya. Bukan digiring ke arah yang tidak mendidik, seperti merusak baliho calon lain.
“Yang dirusak bukan hanya baliho pribadi Ketua Gerindra Konawe, ada juga baliho paslon H.Wahyu dan H.Alaudin yang dirusak, ini tidak bisa dibiarkan,” kata Ketua Bidang OKK DPC Gerindra Kabupaten Konawe, Jemi S Imran, saat ditemui di Unaaha, Kamis (14/9/2017).
Jemi mengukapkan, pengrusakan baliho Paslon dengan akronim WA tersebut terjadi di beberapa titik. Kata dia, informasi yang diterima dari tim di lapangan, pengrusakan itu terjadi di wilayah Kecamatan Lambuya, Unaaha dan Besulutu.
“Di kecamatan lain tidak dirusak, aman-aman saja. Tapi kenapa di Kecamatan Besulutu, Unaaha dan Lambuya dirusak,” ujarnya.
“Kita inginkan adanya sistem politik yang santun tidak harus saling merusak, kita juga inginkan sistem politik yang kondusif tanpa harus menciptakan benih-benih konflik,”tambahnya.
Jemi menduga, hal ini sengaja dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Karena dengan munculnya atribut-atribut calon tersebut kata dia, tentunya akan berdampak pada tidak naiknya rating calon tertentu. Kata dia, ini harus segera dihentikan sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama.
“Kita pertimbangkan untuk melaporkan pengrusakan itu ke Mapolres Konawe agar tidak muncul benih-benih konflik di masyarakat. Saat ini kami masih mengumpulkan barang bukti baliho yang dirusak,” katanya.
Laporan : Redaksi