Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Digelar di Mubar

  • Share
Anggota DPD RI Dapil Sultra Drs. H. Yusran A. Silondae Saat Membagikan Buku Empat (4) Pilar Kebangsaan Kepada Warga. FOTO : Adam

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

Tampak Anggota DPD RI Dapil Sultra Drs. H. Yusran A. Silondae Saat Membagikan Buku Empat (4) Pilar Kebangsaan Kepada Warga. FOTO : Adam

SUARASULTRA.COM, MUBAR – Senator Drs.H.Yusran A. Silondae, M.Si patut diapresiasi, karena sangat memperhatikan masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra). Belum lama ini kembali melakukan kunjungan di Muna Barat untuk melaksanakan sosialisasi.

banner 336x280

 

Pada akhir pekan kemarin, kebanyakan orang pergi berlibur atau semacamnya, lain halnya dengan Anggota DPD RI itu Dapil Sultra itu, ia berkunjung ke Muna Barat untuk mensosialisasikan empat (4) pilar kebangsaan.

 

Empat (4) Pilar Kebangsaan yang disosialisasikan itu, yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Muna Barat Drs. Achmad Lamane dan diikuti 150 orang berbagai unsur lapisan masyarakat antara lain tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, pemuda dan masyarakat umum.

 

Pada acara sosialisasi empat (4) pilar kebangsaan tersebut, Drs. H. Yusran A. Silondae, M.Si. menyampaikan keberadaan DPD RI dalam struktur ketatanegaraan Indonesia antara lain, untuk memperkuat ikatan daerah-daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memperteguh persatuan kebangsaan seluruh daerah.

 

Mengakomodasi aspirasi dan kepentingan daerah-daerah dalam perumusan kebijaksanaan nasional berkaitan dengan negara dan daerah.

 

“Karena itu keberadaan DPD RI memperkuat ikatan daerah-daerah otonom berjalan dengan keberagaman daerah dalam rangka kemajuan bangsa dan negara Indonesia,” paparnya, Minggu, (24/12) sore.

 

Lebih jauh mantan Plt Gubernur Sultra itu mengatakan, bahwa acara sosialisasi empat (4) pilar kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah untuk dipahami seluruh lapisan masyarakat.

 

Problema yang dihadapi adalah masih lemahnya penghayatan dan pengamalan ajaran agama, kurang berkembangnya pemahaman dan penghargaan atas kebhinekaan dan kemajemukan dan kebebasan tanpa harus merujuk kepada nilai dasar atau karakter bangsa Indonesia adalah Pancasila.

 

“Masalah lain yang dihadapi Negara yaitu paham radikalisme, intoleran dan keinginan kelompok atau golongan tertentu menyeragamkan kebhinnekaan bangsa, penyalahgunaan narkoba belum teratasi dan korupsi berada pada semua lini dan tingkatan. Semuanya itu dapat diatasi jika semua penyelenggara Negara dan pemimpin bangsa bersama masyarakat mengimplimentasikan nilai-nilai 4 pilar kebangsan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

 

Sementara Dosen UHO Labilu, S.Pd., M.Si menyampaikan, bahwa ancaman global dan lokal dihadapkan pada ancaman radikalisme dan hilangnya kecintaan terhadap budaya Indonesia, lunturnya nasionalisme sebagai bangsa Indonesia.

 

Ancaman tersebut membawa instabilitas, karena itu acuan nilai-nilai dasar membangun karakter bangsa Indonesia adalah melalui sosialisasi Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

 

“Sosialisasi 4 pilar kebangsaan Indonesia tersebut didukung oleh dan kerjasama organisasi kemasyarakatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Muna Barat,” tutupnya.

 

Laporan : Adam

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!