Pembagian Lods Pasar Sampara Diduga Tidak Tepat Sasaran, Ini Alasannya

  • Share
Ketgam : Jamal, salah satu pedagang pasar dari Kelurahan Sampara. 

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Ketgam : Jamal, salah satu pedagang pasar dari Kelurahan Sampara.

SUARASULTRA.COM, UNAAHA – Pasar Kapita Lau Dalami Kecamatan Sampara Konawe kini siap dimanfaatkan oleh warga sekitar yang berprofesi sebagai pedagang. Pasalnya, pasar rakyat tersebut telah diresmikan oleh Ketua DPRD Konawe, Gusli Topan Sabara, Rabu ( 24/1/2018 ).

 

banner 336x280

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, sebelum diresmikan, terlebih dahulu, Senin ( 22/1/2018 ) pihak pengelola pasar tersebut melakukan pembagian dan pengundian/pencabutan lods pasar. Hal itu dilakukan tentu untuk memenuhi azas keadilan bagi pedagang.

 

Namun harapan akan terjadi azas keadilan tersebut ternyata hanya sebatas harapan saja. Lods yang sejatinya diperuntukkan kepada pedagang pasar tersebut ternyata diberikan kepada oknum tertentu yang nota bene bukan pedagang.

 

Fakta tersebut diungkapkan oleh Jamal, warga Kelurahan Sampara. Menurut Jamal, dirinya selaku pedagang pasar yang bergerak di bidang usaha sembilan bahan pokok ( Sembako ) nyaris saja tidak mendapatkan tempat untuk berjualan. Karena kata dia, dirinya tidak mendukung pemerintah yang ada saat ini, yang juga maju sebagai kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe.

 

“Saya tidak diberi tempat untuk berjualan ( lods ) karena saya ditau dukung Berlian Murni. Tapi biar bukan penjual asal dukung mereka pasti dapat,” keluh Jamal, Rabu malam ( 24/1/2018 ) saat menggelar jumpa Pers.

 

Menurut Jamal, awalnya dirinya tidak mendapat tempat ( lods – red ). Kata dia, pada saat pengundian/pencabutan lods dirinya dapat undangan. Karena datang terlambat akhirnya pria yang mengaku sudah puluhan tahun menggeluti pekerjaan berdagang sembilan bahan pokok itu nyaris tidak mendapat tempat untuk berjualan.

 

“Awalnya saya tidak dapat lods. Maka itu saya mengamuk di pasar, setelah itu saya pulang ke rumah. Sesampai di rumah baru ada seseorang yang datang bawakan kunci lods,”tuturnya.

 

Sebagai pedagang lama, Jamal sangat kecewa kepada pihak pengelola pasar Kapita Lau Dalami. Menurutnya, pihak pengelola mestinya memprioritaskan pedagang lama, baru mengakomodir pihak-pihak yang baru mau memulai usaha. Bukan sebaliknya, karena kepentingan politik pelaku pasar yang sebenarnya yang akan disingkirkan.

 

“Itu Wahid, Tono dan Baber mereka bukan pedagang pasar. Dia tidak pernah menjual di pasar tetapi dapat lods hanya karena orangnya mereka,”ujarnya.

 

Jamal menuturkan, di pasar lama dirinya diberi dua lapak tempat untuk menjual. Sejatinya, ketika pasar Kapita Lau Dalami difungsikan dirinya pun berharap mendapatkan dua lods untuk tempat menjual dan menampung barang dagangannya.

 

“Seharusnya saya dapat lods karena saya sudah lama berjualan.Karena saya ditau dukung Berlian Murni saya tidak bisa dapat lods. Sementara yang lain ada yang dapat dua lods.Nantipi saya habis mengamuk baru diantarkan satu kunci ke rumah saya,”tuturnya.

 

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pihak yang dapat dikonfirmasi terkait keluhan Jamal tersebut. Baik itu pihak pengelola Pasar Kapita Lau Dalami Kecamatan Sampara maupun instansi terkait.

 

Laporan : Redaksi

 

 

 

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!