SUARASULTRA.COM, KENDARI – Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, Ditreskrimsus Polda Sultra dan Instansi terkait berhasil mengungkap kebenaran dari video yang disebar di media sosial terkait dugaan peredaran telur palsu di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Penyelidikan yang dilakukan Polda Sultra tersebut dipimpin langsung oleh Kompol Bungin M. Misalayuk SH. SIK.
Adapun Kronologisnya, Selasa (16/01) Subdit I Ditreskrimsus Polda Sultra menemukan pemilik akun, ZN yang menyebar atau memposting video dugaan telur palsu. Kemudian, Rabu (17/01) personil Subdit I Ditreskrimsus melaksanakan operasi pasar, di pasar basah Mandonga dengan bekerjasama instansi terkait.
Operasi pasar ini dilakukan terkait dugaan beredarnya telur palsu, dan berdasarkan hasil permintaan keterangan terhadap ZN, bahwa yang ada dalam postingan video tersebut berasal dari toko B.
Dirkrimsus Polda Sultra Kombes Pol Wira Satya mengatakan, Kamis, (18/01) personil Subdit I Ditreskrimsus dengan dinas Tanaman Pangan dan Peternakan melakukan pengecekan terhadap toko BT yang berada di jalan Nanga-Nanga dan mengambil telur untuk dijadikan sample atau contoh sebanyak 24 butir dengan usia ayam petelur yang berbeda-beda.
“Kami dan dinas terkait mengambil telur dengan usia 5 bulan, 14, 15, dan 18 bulan untuk dilakukan uji laboratorium serta pengamatan dan membandingkan telur-telur tersebut dengan telur yang diduga palsu,” ucapnya, saat prese release di Aula Polda Sultra. Selasa, (23/01).
Namun, lanjutnya, sesuai dengan hasil uji laboratorium telur yang diduga palsu bukanlah telur palsu. Bahkan, telur yang diduga palsu tersebut kandungan nutrisnya lebih bagus, dari telur yang dijadikan bahan pembanding.
“Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan dan bekerjasama dengan instansi terkait, kami berhasil mengungkap kebenaran dari video yang telah menghebohkan masyarakat. Dan hasilnya bahwa, telur tersebut bukanlah telur palsu,” tambah Wira Satya.
Di tempat yang sama Kasi pelayanan klinik hewan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kota Kendari Drh. Rakhwana mengatakan, setelah melakukan pengecekan dan pengamatan sample dan telur yang diduga palsu dengan memecahkan telur satu persatu-satu, dan menyentuh bagian bagian telur. Dari hasil pengamatan tersebut bahwa, telur yang diduga palsu identik dengan telur dari ayam yang berusia 5 bulan.
“Iya, hasilnya sama, berarti telur bukan telur palsu,” ujarnya.
Senada dengan Drh Rakhwana, Dosen Fakultas Peternakan UHO Afsitin Joan Tatra mengatakan, berdasarkan hasil uji laboratorium kandungan telur yang diduga palsu identik dengan telur asli.
“Iya, itu sesuai dengan hasil uji labiratorium yang kami lakukan, dan bahkan nutrisinya telur yang diduga palsu ternyata lebih bagus,” ujarnya singkat.
Untuk diketahui, dalam waktu ini Ditkrimsus Polda Sultra dan Instansi terkait akan melakukan sosialisasi kepada pedagang telur serta masyarakat, bahwa video terkait dengan dugaan telur palsu tidak benar dan sudah dibuktikan berdasarkan keterangan ahli dan uji laboratorium.
Laporan : Adam