Gempita dan PT Charoen Pokphand Indonesia Edukasi Petani

  • Share
Ketgam : Suasana seminar Gempita dan PT Charon Pokphan Indonesia bersama petani jagung.

Make Image responsive
Make Image responsive
Ketgam : Suasana seminar Gempita dan PT Charon Pokphan Indonesia bersama petani jagung.

SUARASULTRA.COM, KENDARI – Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan PT Charoen Pokphan Indonesia,Tbk menggelar seminar bersama petani jagung dari 11 Kabupaten/Kota bertempat di Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sultra pada Selasa (20/02/18) kemarin.

 

Dalam kegiatan tersebut, General Manager HR and GA PT Charoen Pokphand Indonesia, Baso Alim Bahri mengatakan kegiatan ini adalah bentuk perhatian pihaknya bersama Gempita Sultra terhadap rendahnya pengetahuan petani dalam sistem pengelolaan jagung terutama pada saat pasca panen.

 

Dikatakan, kondisi di lapangan saat ini, rata-rata petani jagung mengeluh karena jagungnya ditolak di pasaran. Dengan alasan, kualitas jagung yang mereka panen tidak sesuai standar. Misalnya soal kadar air yang terlalu tinggi sehingga menimbulkan tumbuhnya jamur pada buah dan biji jagung serta senyawa lain yang menyebabkan kualitasnya menurun.

 

” Secara Otomatis jika kualitas menurun, harga jagung bisa turun bahkan ditolak, maka dari itu kami bersama Gempita Sultra mengadakan seminar ini,” ungkap Alim saat acara konferensi pers.

 

Ketgam : Foto bersama PT Charon Pokphan Indonesia dan Gempita Se-Sultra serta para penyuluh Pertanian Kab.Konawe Utara.

Ditambahkan, dengan adanya seminar ini dapat membantu kendala petani pada pasca panen untuk meningkatkan kualitas hasil panen. Kegiatan ini pertama kali dilakukan di Sultra. Kedepan besar harapan untuk menyerap hasil panen jagung petani yang berasal dari Sultra.

 

“Kalau berjalan baik, kami siap dan komit beli jagung di Sultra dengan harga diatas pemerintah. Tak ada target tetapi tahun 2018 ini, sebisa mungkin kita serap sebanyak-banyaknya,” ujarnya.

 

Di tempat yang sama, Koodinator Wilayah (Korwil) Gempita Sultra Rustam menjelaskan bahwa saat ini kendala lain yang ditemukan petani jagung di Sultra adalah soal nilai harga jual yang tidak stabil, walau sudah ada ketetapan dari pemerintah 3.150 per kilogram.

 

“Saat ini kami terus berusaha untuk menjalin kerja sama dengan investor yang bisa membeli jagung petani binaan kita, hal itu kami lakukan semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan petani ,” ucap Rustam kepada awak media.

 

Diketahui, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Perseroan) didirikan di Indonesia dengan nama PT Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited.

 

Kegiatan usaha utamanya adalah pengelolaan industri makanan ternak, pembibitan dan budidaya ayam ras serta pengolahannya, industri pengolahan makanan, pengawetan daging ayam dan daging sapi, termasuk unit-unit cold storage.

 

Kemudian menjual makanan ternak, makanan, daging ayam dan sapi, bahan-bahan asal hewan di wilayah Republik Indonesia, maupun ke luar negeri dengan izin resmi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 

Laporan : Aras Moita

 

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share