SUARASULTRA.COM, KENDARI – Kebakaran menimpa Mahasiswa Universitas HaluOleo Kendari, Sulawesi Tenggara ( Sultra). Terkait musibah tersebut, banyak pihak yang prihatin dengan musibah yang telah menimpa mereka.
Tak terlepas Organisasi Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Kendari, bersama komunitas Jurnalis Jalan-jalan (J3) Sultra, turut andil dalam menyalurkan bantuan logistik ke tenda darurat korban kebakaran, di Gang Beringin, Asrama Cantik, Kompleks Kampus UHO, Minggu (04/02/2018 ).
Bantuan tersebut diberikan langsung kepada Aco, yang merupakan perwakilan pengungsi. Dan diketahui peristiwa kebarakan itu terjadi pada Sabtu dini hari, pukul 03.00 Wita.
“Kami sangat bersyukur, karena saat-saat genting seperti ini, bantuan logistik dan pakaian lah yang sangat kami butuhkan, terima kasih untuk tim jurnalis yang sudah menyambangi kami hari ini,” ujar Aco.
Ketua Join Sultra Mirkas alias Ikas Cunge mengatakan, penyaluran bantuan ini diinisiasi oleh rekan-rekan Jurnalis yang peduli dan berinisiatif untuk bergerak cepat ke lokasi pengungsian.
“Pasca musibah, kami secara swadaya mengumpulkan yang bisa kami berikan kepada mereka, (Korban kebaran, red). Bentuk kepedulian kami adalah kami berinisiatif untuk terjun langsung ke lokasi musibah. Bantuan yang jauh dari sempurna ini semoga bisa membawa manfaat bagi saudara-saudara kita,” ucap pria yang akrab di sapa Ikas.
Sebelumnya, sejumlah pihak telah membantu memenuhi kebutuhan sandang dan pangan, mulai dari tenda darurat dari Kepolisian Resort ( Polres ) Kendari, serta kebutuhan logistik yang disalurkan oleh Kementerian Sosial wilayah setempat.
“Kita sudah seharusnya untuk bahu-membahu untuk memberikan bantuan kepada yang membtuhkan,” tambahnya.
Pantauan sejumlah awak media, kondisi sehari pasca musibah kebakaran sangat memprihatinkan. Tak ada satupun harta benda yang tersisa. 43 penghuni dari 14 blok Asrama pun harus rela kehilangan beberapa dokumen penting, termasuk KTP, Ijazah, 4 unit Laptop, serta berkas administrasi Mahasiswa lainnya.
Semua Harta benda milik mereka ludes dalam musibah kebakaran yang terjadi Sabtu dini hari tersebut. Kerugian materil yang harus ditanggung oleh 43 Mahasiswa dan 3 penghuni lintas profesi ini berkisar 7 hingga 8 juta rupiah tiap blok hunian.
Namun, kerugian diakui Aco bukan hanya dari sisi materil saja, kerugian moril yang ditanggung pasca musibah adalah pertanggungjawaban terhadap Orang tua mereka yang menggantungkan harapan jauh di perantauan.
“Setelah musibah ini, kami harus mengurus berkas-berkas yang ludes dilalap api. Perjuangan kami sekolah bertahun-tahun ludes sekejap. Ini yang harus kami pertanggungjawabkan, tidak hanya kepada keluarga, tapi juga Guru-guru kami yang sudah mendidik kami selama ini,” keluh Aco.
Diketahui, saat ini sejumlah bantuan logistik dan pakaian masih dibutuhkan oleh 43 pengungsi. Termasuk selimut, pakaian, perangkat sholat, perkakas dapur darurat, serta ketersediaan air bersih. Dan sejauh ini pihak UHO belum memberikan bantuan.
Laporan : Adam