Ini Data Capaian dan Keberhasilan Aisyiyah Dalam Program Penaggulangan TBC di Konawe

  • Share
Ketgam : Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah ( PDA ) Kabupaten Konawe, Dra.Mufarakah ( kanan ) saat menjadi pemateri dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Organisasi di Hotel Arisandi, Unaaha

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Ketgam : Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah ( PDA ) Kabupaten Konawe, Dra.Mufarakah ( kanan ) saat menjadi pemateri dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Organisasi di Hotel Arisandi, Unaaha

SUARASULTRA.COM, UNAAHA – Sejak berkiprah dalam menjalankan amanah dari Global Fund ( 2010-2018 ), Aisyiyah Kabupaten Konawe mengklaim telah memperoleh hasil yang sangat signifikan dalam hal penaggulangan penyakit TB di Konawe.

 

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Konawe, Dra. Mufarakah, M.Pd mengatakan dalam kurun waktu 8 tahun ( 2010-2018 ), pihaknya yang menjalin kemitraan dengan Dinas Kesehatan setempat telah melaksanakan program penanggulangan penyakit TBC. Dari hasil kemitraan tersebut, pihaknya menyebut menemukan suspek/terduga TBC hingga penyembuhannya.

 

“Dalam pelaksanaan program itu, kami menemukan suspek/terduga sebanyak 10.873 orang, BTA + terinfeksi TBC sebanyak 1.390 orang. Dan Alhamdulillah sudah sembuh 1.136 orang penderita penyakit tersebut,” kata Mufarakah saat ditemui usai menutup kegiatan Peningkatan Kapasitas Organisasi di Hotel Arisandi, Jum’at ( 14/9/2018 ).

 

Data tersebut kata dia, sebagai bukti kerja keras, kerja nyata Aisyiyah dan sekaligus memberikan informasi bahwa ternyata masyarakat Konawe masih banyak terindikasi mengidap penyakit TBC.

 

“Ini yang berhasil ditemukan oleh Aisyiyah. Dan apabila ditangani dengan serius dengan melibatkan seluruh elemenmasyarakat untuk melacak dan menyisir semua daerah endemik maka dimungkinkan dapat menemukan suspek dan BTA yang lebih banyak,” ujarnya.

 

Dalam melaksĂ nakan program penanggulangan penyakit TBC di daerah setempat, Ketua PDA Konawe mengaku menemui banyak kendala di lapangan. Kendala tersebut diantaranya kader komunis semakin menurun kuantitas dan kualitas kerja, terbatasnya alat dan sarana pemeriksaan ( laboratorium ) sehingga meneybabkan rendahnya capain.

 

“Kader kami juga terbatas sehingga banyak wilayah sasaran daerah endemik tidak dapat dijangkau secara keseluruhan. Selain itu tidak adanya alokasi penganggaran yang tetap dari pemerintah daerah setempat,” kata Mufarakah.

 

Meski demikian, menurut ibu berkacamata itu, Aisyiyah Konawe tetap berkomitmen untuk tetap eksis dalam hal penanggulangan penyakit TBC-HIV di daerah setempat, meski ke depan Global Fund tidak lagi menjadi penyedia dana / donor.

 

“Tentu kami berharap dukungan dan kepedulian semua pihak, seluruh elemen masyarakat untuk bertabggung jawab dan berkomitmen ikut andil sesuai proporsi dan kewenangannya dalam rangka keberlanjutan program penanggulangan TBC di Konawe ini,” harapnya.

 

Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun 2020 mendatang, Global Fund sudah akan menghentikan pemberian dana hibah kepada Aisyiyah. Dalam menghadapi hal tersebut, PD Aisyiyah Konawe melaluil Community TBC-HIV Care telah mengambil langkah – langkah strategis seperti peningkatan kapasisitas organisasi. Melakukan koordinasi dengan lembaga filantrophi dan dunia usaha.

 

 

Laporan : Redaksi

 

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share