Warga Poasia Ditemukan Gantung Diri, Ini Fakta Yang Diungkap Dokter Forensik

  • Share
Ketgam: Kompol Dr. Mauluddin Saat Menjelaskan Hasil Identifikasi Korban./FOTO : Adam

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Ketgam: Kompol Dr. Mauluddin Saat Menjelaskan Hasil Identifikasi Korban./FOTO : Adam
SUARASULTRA.COM, KENDARI – Penyebab Dony mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri berhasil diungkap oleh Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.

 

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan oleh Kompol Dr. Mauluddin terhadap Mayat yang ditemukan di BTN Safira RW 002 Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia pada Minggu malam 14 Oktober 2018. Diketahui korban gantung diri akibat gangguan kepribadian dan kejiwaan.

 

banner 336x280
Mauluddin menjelaskan, dari hasil pemeriksan di tempat kejadian perkara (TKP) dan Kamar Jenazah RS Bhayangkara Kendari, bahwa ditubuh korban ditemukan bekas jeratan tali di lehernya dan itu terjadi sewaktu masih hidup.

 

Selain itu Kompol Mauluddin juga mengungkapkan bahwa tidak ada tanda tanda kekerasan pada tubuh korban.

 

“Ini umumnya sesuai dengan kasus gantung diri,” jelasnya saat press rilis di salah satu Warkop yang ada di Kota Kendari. Senin, (15/10).

 

Ia juga mengatakan, dari hasil identifikasi, pihaknya hanya berhasil merilis secara sekunder dari ciri ciri fisik, yakni ada kesesuaian bekas luka di tangan korban, tindik di telinga, rambut dan gigi. Kemudian ada kesesuain dengan pakaian korban sewaktu masih hidup.

 

“Pakaiannya itu sesuai dengan ketika korban masih hidup dan mempostingnya di facebook dan jenazah korban sudah lanjut, satu minggu, bahkan sudah dua bulan,” urainya.

 

Selain itu Mauluddin menuturkan, bahwa standar identifikasi mayat dari properti dan ciri ciri umum. Teridentifikasi secara sekunder atas nama Dony, umur 24 tahun, merupakan warga Poasia, suku Muna.

 

“Kami tidak melakukan identifikasi secara primer, dalam hal ini sidik jari dan tes DNA, karena ditemukan banyak kemiripan pada korban,” paparnya.

 

Ia menambahkan, saat ini korban sudah dibawah sama keluarga dan sudah dimakamkan. Meski sebelumnya ibu korban sempat tidak percaya, bahwa korban adalah anaknya, namun setelah dijelaskan ciri ciri korban, hingga akhirnya diterima.

 

Untuk diketahui, korban ditemukan di atas pohon jambu Mete dengan tali masih terlilit di lehernya. Kemudian tubuh korban sudah mengering, diduga korban meninggal kurang lebih dua bulan. Dody merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara, dari pasangan La Medi dan Wa Mandi.

 

Laporan : Adam
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!