SUARASULTRA.COM, KENDARI – Museum adalah lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Selain itu, juga berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan.
Namun lain halnya dengan Museum Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Pasalnya Museumnya kurang terawat, sehingga minim pengunjung.
Diketahui, mirisnya anggaran yang diperuntukkan untuk mengembangkan Museum, seperti perawatan koleksi koleksi Museum dan lain sebagainya sehingga tak heran jika sepi pengunjung.
Saat ditemui, Kepala Unit Pengelolaan Teknis Daerah (UPTD), Dodhy Syahrulsah mengatakan, banyak koleksi koleksi yang sangat berharga di Museum tersebut. Hanya saja kata dia, memang perawatannya masih sangat kurang, karena terkendala anggaran. Bayangkan saja, biaya perawatan koleksi tidak ada.
“Bangunannya sudah tua, begitu pula beberapa koleksi lainnya,” jelas Dodhi Senin, (05/11).
Meski demikian, hal itu tidak mengurungkan niatnya untuk terus mengembangkan Museum tersebut. Dalam memajukan Museum diperlukan sinergitas semua pihak, bukan hanya pemerintah Provinsi, swasta, akan tetapi juga media dan lain sebagainya.
“Biar pelan pelan, yang terpenting kita bekerja maksimal, untuk merubah minset masyarakat, bahwa Museum itu bukan lagi tempat yang kusam, melaikan pusat wisata masyarakat,” urai Kepala Taman Budaya itu.
Ada beberapa koleksi lanjutnya, yang sangat berharga seperti, Soronga (Peti Mayat), Mata Uang Kerajaan Buton, Al -Quran tulisan tangan, keramik, dan masih banyak lagi. Setiap koleksi kata dia mempunyai nilai nilai sejarah.
“Iya kita liat sendiri, beginilah kondisinya,” ucap Dodhi.
Ia berharap, agar pemerintah memperhatikan, karena ini merupakan tanggung jawab semua pihak. Bukan hanya pihak Museum saja, akan tetapi semua pihak harus ikut terlibat.
Untuk diketahui, koleksi koleksi yang ada di Museum ini sebanyak 5304 macam.
Laporan : Adam