SUARASULTRA.COM, KONAWE – Polemik pergantian Ketua Brigade 08 Konawe masih menyisahkan cerita. Ketua demisioner Sunandar Makati menyebut, pelantikan ketua Brigade 08 yang baru tidak sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi.
“Pelantikan ketua Brigade 08 Konawe kemarin tidak sesuai AD/ART organisasi,” kata Sunandar Makati dalam Jumpa Pers, (21/1/2019).
Menurutnya, kalau pun ada pergantian ketua harus mengacu pada AD/ART sehingga ketua yang dilantik itu sah secara hukum.
“Seharusnya dilakukan Munas Luar Biasa (Munaslub) melalui persetujuan DPD dan dihadiri seperempat pengurus DPC. Tetapi yang dilakukan kemarin tidak demikian,”ujarnya.
‘Yang anehnya, pelantikan kemarin itu tidak dihadiri oleh pejabat pemerintah Kabupaten Konawe dan pengurus struktural DPC Brigade 08 Konawe,”lanjutnya.
Saat ditanya alasan dilakukannya pergantian Ketua Brigade 08 Konawe, dirinya menduga bahwa pergantian tersebut masih dikaitkan dengan persoalan politik pasca pilkada Konawe.
‘Mungkin ada yang tidak sepakat dalam pengambilan keputusan Brigade 08 Konawe terkait dukungan salah satu Cabup kemarin,’ katanya.
Meski demikian, dirinya tidak terpengaruh. Kata dia, itu bagian dari dinamika. Dan sampai saat ini Sunandar Makati mengklaim bahwa dirinya masih Ketua Brigade 08 Konawe yang sah.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam waktu dekat, Sunandar Makati akan mengumpulkan pengurus tingkat Kecamatan se-Kabupaten Konawe dalam rangka penguatan organisasi dan sekaligus sebagai ajang silaturahmi.
“Ini akan membuktikan Brigade 08 Konawe yang saya bentuk masih solid di bawah kepemimpinanku,” tegasnya.
Untuk diketahui bahwa pada tanggal 16 Januari 2019, DPD Brigade 08 Provinsi Sulawesi Tenggara, Ahmad Kandau telah melantik Ahmad Basso selaku Ketua Brigade 08 Kab. Konawe menggantikan Sunandar Makati.
Laporan : Firman T
