SUARASULTRA.COM, KONUT – Pantai Desa Tanjung Laimeo Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), merupakan wilayah potensi penghasil ikan terbesar di daerah setempat.
Hal itu terlihat dari hasil tangkapan nelayan setempat, setiap hari mereka (Nelayan) dapat menjual hasil tangkapannya mencapai 500 Kg sampai 1 ton.
Selaku Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Kadappo Desa Laimeo Aras Moita menjelaskan bahwa nelayan di desa terdebut setiap hari bekerja menangkap ikan di lau. Kata dia, ini sudah menjadi warisan orang tua dari turun-temurun dalam memenuhi kebutuhan harian keluarga.
Seiring waktu berjalan, Aras menyebut masyarakat nelayan mulai menyesuaikan perkembangan jaman. Apalagi masyarakat sering mendapat pembinaan dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Konawe Utara.
“Di sini kebanyakan nelayan tradisional sejak dulu dan tahun 2016 melalui koperasi, kami mengusulkan alat tangkap modern sehingga tahun 2018 kami mendapat bantuan kapal sebanyak 5 unit dari kementerian Kelautan Republik Indonesia,”tutur ketua KSU Kadappo itu, Minggu (24/2/2019).
Menurutnya, bantuan kapal beserta mesin dan alat tangkap ikan yang berasal dari Pemerintah Pusat, telah digunakan dengan baik kendatipun masyarakat nelayan masih membutuhkan 6 unit kapal type yang sama yakni 3GT Type MP3.
“Dari 11 Kelompok Usaha Bersama yang menjadi mitra Koperasi Kadappo, masih ada 6 KUB yang belum punya alat tangkap yang memadai seperti yang telah kami terima. Semoga usulan tambahan kami bisa diakomodir pada tahap selanjutnya,” harap pria yang dikenal aktivis JPKP Sultra tersebut.
Di tempat yang sama, Hajudin Ketua KUB Usaha Bersama Desa Ulu Sawa mengatakan bahwa, produksi hasil tangkapan ikan di daerah ini cukup besar. Namun masih banyak nelayan yang belum memiliki alat tangkap ikan yang memadai.
“Terima kasih Bapak Jokowi dan Menteri KKP RI telah memberikan bantuan tahun 2018 kemarin. Kami sudah dapat 1 unit kapal 3GT lengkap dengan mesin dan alat tangkap berupa jaring pukat dan pancing rawai,” ungkap Hajudin kepada wartawan media ini.
Laporan : Redaksi