DKP Konut Sosialisasi PAA Perikanan di Kecamatan Sawa

  • Share
Ketgam : DKP Konut dan Tim Rare Indonesia sedang memberikan materi pemetaan kawasan perikanan di Desa Laimeo.

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Ketgam : DKP Konut dan Tim Rare Indonesia sedang memberikan materi pemetaan kawasan perikanan di Desa Laimeo.
SUARASULTRA.COM, KONUT – Tahun 2019, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai melakukan sosialisasi program kepada Nelayan.

 

Kegiatan sosialisasi DKP ini dihadiri oleh Camat Sawa, Asru, S.Ag, Kabid Tangkap DKP Konut Ariyanto Adam, S.Pi, Penggiat Rare Indonesia, Ade dan masyarakat nelayan setempat.

 

banner 336x280
Camat Sawa Asrun,S.Ag saat membuka kegiatan PAAP tersebut berharap masyarakat nelayan mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Karena menurutnya, kegiatan tersebut efeknya akan berpengaruh terhadap ekonomi nelayan di daerah setempat.

 

“Saya harap semua peserta agar mendukung dan mengikuti kegiatan ini. Sebab nanti akan bermaanfaat bagi warga nelayan di kecamatan Sawa,” ujarnya.

 

Diketahui, pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai langka awal Pengelolaan Akses Area Penangkapan (PAAP) di daerah setempat.

 

Sementara itu. Dinas DKP Konawe Utara melalui Kepala Bidang Tangkap, Asriyanto Adam, S.Pi menjelaskan bahwa DKP menjadi fasilitator dari pemerintah untuk memberikan bimbingan dan sosialisasi kepada Nelayan di Desa Ulu Sawah, Laimeo dan Desa Tanjung Laimeo Kecamatan Sawa.

 

DKP dalam hal ini menjadi fasilitator dalam pengeloaan dan pemaanfaatan kawasan laut.

 

Ketgam : Camat Sawa saat membuka kegiatan sosialisasi PAAP
“Kegiatan ini melibatkan Lembaga Rare Indonesia untuk melakukan pembinaan dan pendampingan masyarakat nelayan  di tiga desa ini. Nantinya selama tiga tahun kedepan nelayan mendapat edukasi dalam sistem pemanfaatan kawasan penangkapan ikan,” kata Asriyanto Adam, Selasa (26/03/2019).

 

Pria yang akrab dengan sapaan Pak Anto itu menambahkan bhwa pengelolaan kawasan tersebut di lakukan oleh warga nelayan yang bertujuan melakukan pemetaan lokasi produksi perikanan.

 

” Kawasan ini terfokus pada wilayah perairan teluk Lasolo. Jadi nanti ada Kawasan Area Larangan (KAL) yang menjadi sebagai Bank Ikan sehingga memudahkan nelayan untuk menangkap ikan di laut,”ujar Asriyanto saat ditemui di balai  Desa Laimeo.

 

Di tempat yang sama, Penggiat Rare Indonesia, Ade menjelaskan program ini besar manfaatnya buat nelayan di daerah setempat. Karena nanti akan memudahkan nelayan mencari ikan sehingga akan berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat.

 

” Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga nelayan. Selain akses penangkapan ikan akan lebih mudah, juga nanti sudah menjadi kawasan khusus area penangkapan ikan bagi nelayan  setempat,” pungkasnya.

 

Laporan : Aras Moita
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!