SUARASULTRA.COM, KONUT – Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak awal Juni 2019 membuat 1.054 Kepala Keluarga dan 4.089 jiwa terpaksa harus mengungsi.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari ini Minggu (08/06/2019) menunjukkan terjadinya pengungsi yang besar disebabkan meluapnya 3 (tiga) air sungai yaitu Sungai Lalindu, Sungai Walasolo dan sungai Wadambali.
Sementara wilayah terdampak paling berat yaitu berada di wilayah kecamatan Andowia, Asera, Landawe, Langgikima dan Kecamatan Wiwirano.
Bupati Konawe Utara, H.Ruksamin menjelaskan sejak ada informasi cuaca ekstrim, Pemerintah Daerah (Pemda) Konut sudah mengintrusikan kepada seluruh Kepala Desa, Lurah, Camat serta seluruh OPD agar proaktif melakukan pemantauan dan penanganan darurat.
” Sampai saat ini, kami gunakan libur cuti bersama dengan melibatkan pihak TNI, Polri, BPBD dan BNPB RI, PMI, Pramuka, ORARI/RAPI dan Relawan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat korban bencana. Saya berharap, masyarakat tetap sabar dan tabah menjalani semua ini dengan tetap semangat,” harap Bupati Konut.
Diketahui dari tabel data BNPB dalam penanganan bencana banjir di daerah Kabupaten Konawe Utara antara lain, pengungsi mencapai 1.054 KK 4.089 jiwa, rumah hanyut 56 unit dan ribuan tenggelam.
Rumah ibadah 3 unit terendam, tiga jembatan tidak bisa diakses, Sekolah Dasar 4 unit, SMP 1 unit, jaringan internet sulit digunakan, areal persawahan 13,7 Ha terdampak.
Upaya penanganan yang dilakukan diantaranya, pihak BNPB RI memberikan bantuan Rp.500 juta. Seluruh OPD dan dinas melakukan sinergitas terkait dalam penanganan darurat banjir.
Sedangkan untuk Bantuan Komunikasi (Bankom), Organisasi ORARI dan RAPI menyediakan jaringan radio di Frekwensi Standby 143.330.
Laporan : Aras Moita