SUARASULTRA.COM, KONAWE –Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini dilanda bencana banjir. Diketahui, banjir kali ini merupakan bencana terparah selama 40 tahun terakhir ini.
Akibat musibah ini, 21 Kecmatan, 110 Desa dan 17 Kelaruhan terdampak banjir. Sebanyak 12.612 jiwa dilaporkan mengungsi dan tersebar di 38 titik pengungsian.
Selain itu, ribuan ternak warga dilaporkan hilang dan sejumlah jalur transportasi tidak bisa diakses. Sementara sawah produktif milik warga yang terdampak mencapai 5.360,4 Ha dan lahan perkebunan 500 Ha.
Meski dilanda bencana, pemerintah daerah setempat tetap menjamin ketersedian pangan khususnya ketersedian beras hingga 2 tahun kedepan.
Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Kabupaten Konawe, Muh Akbar kepada awak media ini mengatakan Dinas Ketahanan Pangan bersama Bulog Kabupaten Konawe dan sejumlah instansi tekait yang bergabung dalam Satgas Pangan Konawe menjamin ketersediaan beras dan bahan pokok lainnya di Konawe masih tersedia hingga 2 tahun kedepan meski banjir melanda wilayah setempat.
“Alhamdulillah untuk stok beras sendiri itu masih tersedia entah banjir atau tidak, setiap tahunnya kita selalu surplus sampai 125 ribu ton beras, sehingga masih bisa sampai 2 tahun kedepan,” kata Akbar sapaan akrabnya saat ditemui di Posko Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor, Kamis, (13/6/2019).
Kadis Ketahanan Pangan Konawe ini menegaskan bahwa, untuk bahan pokok 12 komoditi lainnya seperti terigu, bawang merah, bawang putih, minyak dan lainnya, jika terjadi kelangkaan maupun kenaikan harga maka pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Bulog akan melakukan interpeksi pasar.
“Insya Allah kami dari Satgas Pangan di bawah komando Ketahanan Pangan dan Bulog Kabupaten Konawe akan melakukan interpensi melalui operasi pasar jika terdapat kelangkaan atau kenaikan harga pasca bencana,” tegas Muhammad Akbar.
Laporan : Redaksi