SUARASULTRA.COM, KONUT – Pasca bencana banjir bandang, pemerintah daerah kabupaten Konawe Utara (Konut), provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) proaktif menangani dampak bencana wilayah bumi Oheo tersebut.
Kepala Dinas (Kadis) PUPR Konut, Ir.H.Majenuddin, M.Si saat ditemui SuaraSultra.com pada Sabtu (27/07/2019) menerangkan bahwa sebagai perpanjangan tangan Kementerian PUPR Republik Indonesia (RI), sejak masa darurat bencana sampai sekarang ini masih terus melakukan penanganan terhadap dampak bencana.
“Melalui Bidang Bina Marga, kami sudah lakukan berbagai hal untuk penanggulangan bencana,” katanya.
H.Majenuddin menerangkan bahwa Dinas PUPR Konut telah melakukan, pertama pemasangan jembatan Bailey Asera sepanjang 20 smeter.
Kedua kata dia, pengangkatan lumpur akibat tanah longsor yang sempat memutuskan jalur lalu lintas di desa Sambandete, Paka Indah kecamatan Oheo dan penutupan patahan Tangguluri poros Trans Sulawesi.
“Selain masalah tersebut, kami telah melakukan pengerukan tanah longsor di desa Amorome Utama kecamatan Asera, Puuhialu Kecamatan Oheo dan pengerukan lumpur yg menimbun badan jalan desa Puuwanggudu kecamatan Asera,”terang Kadis PU Konawe Utara itu.
Dikatakan, selain perbaikan infrastruktur jalan, PUPR Konut juga menyediakan kebutuhan vital bagi masyarakat korban banjir yaitu pemasangan toilet di semua titik pengungsian dan merehabilitasi jaringan Sanitasi Prasarana Air Minum Masyarakat (SPAM) di desa Laronanga, Labungga, Puuwonua, kelurahan Asera, desa Horoe, Laronaha, desa Kota Maju dan Lameoru.
“‘Semua masih perlu penangan lebih lanjut, karena rata-rata sifatnya masih sementara dan seluruh aktivitas kami adalah bahagian dari perhatian pemerintah daerah memberikan perhatian khusus kepada masyarakat. Terutama bagi masyarakat yang tertimpa musibah bencana banjir di daerah ini,” ungkap H. Majenuddin.
Kepala Bidang Bidang Bina Marga Dinas PUPR Konut, Ir.Alfian . S,.ST menambahkan selain penanganan masalah perbaikan infrastruktur jalan yang rusak dinas PUPR juga melakukan survey rencana lokasi Hunian Sementara dan Hunian tetap bagi masyarakat terdampak.
“Kami juga melakukan survey rencana lokasi Huntara dan Huntap di desa Longeo, desa Walalindu, desa Tapuwatu, desa Puuwonua, desa Puusuli dan desa Landiwo bersama Dinas Perumahan dan Bappeda Konut” ujar Alfian.
Laporan : Aras Moita