SUARASULTRA.COM, KONAWE – Kepolisian Resort (Polres) menggelar Konawe rapat koordinasi bersama Brigade Manggala Agni Kementerian LHK dan Instansi terkait serta stakeholder lainnya, Rabu (14/8/2019) bertempat di Aula Rapat Mapolres Konawe.
Rapat koordinasi ini dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di dua kabupaten yakni kabupaten Konawe dan Konawe Utara tahun 2019.
Kapolres Konawe, AKBP Muhammad Nur Akbar, SH, S.IK, MH mengatakan rapat kordinasi tersebut dilakukan untuk memberikan penjelasan terkait langkah – langkah yang akan dilakukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran hutan.
Menurut Kapolres, saat ini masyarakat dalam mengola atau membuka lahan masih menggunakan cara tradisional atau masih menggunakan kearifan lokal, yakni membuka lahan, kemudian membakar.
“Mindset ini yang harus kita rubah. Sekarang kita coba melalui pemerintah daerah, Camat, Kepala desa untuk menghimbau masyarakat untuk membuka lahan tidak dengan cara membakar,” kata Perwira Penengah (Pamen) Polri dengan pangkat dua melati di pundak itu.
Dikatakan, untuk Wilayah hukum Polres Konawe berdasarkan pantauan melalui Hospot LAPAN, titik api yang terpantau tiap hari itu berada di Morosi, tepatnya di lokasi pembakaran ore nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).
“Kalau titik api yang sekali-kali muncul itu akibat adanya pembukaan lahan dari masyarakat. Namun apinya masih dapat diatasi dengan cepat,” ujar Akbar sapaan akrab Kapolres Konawe ini.
Lebih lanjut kata Akbar, pihaknya sudah mensosialisasikan kepada peserta rapat agar menghimbau masyarakatnya untuk turut berpartisipasi dalam mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran hutan di wilayah masing – masing karena ada dampak pidana yang dapat menjerat bagi pelaku.
“Bahwa setiap upaya-upaya dengan sengaja membakar atau membuka lahan dengan cara membakar baik itu di perkebunan atau pertanian semua sudah ada aturan hukumnya. Baik di sisi KUHP ada pasal yang mengatur, UU perkebunan juga termasuk UU Lingkungan Hidup dan Kehutanan semua ada sanksi hukum yang dapat digunakan baik itu ancaman pidana maupun ganti kerugian ,” jelas Kapolres Konawe.
Sementara Plt Kadis Lingkungan Hidup Konawe, Ilham Jaya pada kesempatan tersebut mengaku pihaknya secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan di lapangan guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan.
Senada dengan Kadis LH, Kalaksa BPBD Konawe, Ameruddin menyebut pihaknya selalu siap berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait termasuk Polsek jajaran dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana.
Kata dia, Tim TRC BPBD selalu siap siaga dan siap bersinergi dengan stakeholder di wilayah masing-masing dalam rangka menanggulangi potensi terjadinya kebakaran hutan di wilayah kabupaten Konawe.
“Kami dari BPBD Konawe selalu siap dalam rangka penanggulangan bencana daerah. Karena itu memang tupoksi kami, bergerak di bidang kebencanaan,” ujarnya.
Diketahui, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kapolres Konawe, AKBP Muhammad Nur Akbar, Brigade Maggala Agni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe, Ameruddin, Plt. Kadis Lingkungan Hidup Konawe, Ilham Jaya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Perwira Penghubung Kodim 1417 Kendari, Mayor Inf. Petrus H, Waka Polres Kompol Jajang Kiswara, Para Kabag dan Kasat, Kapolsek Jajaran Polres Konawe dan segenap camat lingkup pemda Konawe dan Konawe Utara.
Laporan : Redaksi
