SUARASULTRA.COM| KENDARI – Kompi Pengendali Huru Hura (PHH) Brigade Mobile (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), berhasil bubarkan demontrasi anarkis.
Pasukan PHH melakukan penanganan massa, saat aksi unjuk rasa yang anarkis. Pasukan PHH Brimob melakukan lintas ganti dengan Dalmas dengan membentuk barikade di depan massa menggunakan tameng sekat sambil melakukan imbauan.
Imbauan itu tidak dihiraukan oleh massa aksi. Malah tim negosiator semakin anarkis dan melempari petugas, pasukan PHH melakukan penguraian massa dengan menggunakan semprotan water canon ditambah dengan tembakan gas air mata kearah massa aksi.
Dalam aksi itu, ada korban dari massa. Sehingga pasukan PHH membentuk tim evakuasi, lalu mengevakuasi korban dari massa pengunjuk rasa ke rumah sakit dan provokator dari massa aksi berhasil ditangkap.
Setelah massa mulai terurai, pasukan PHH bergerak maju ke depan membentangkan kawat security barrier sebagai batas antara kelompok massa yang masih berkumpul.
Namun, demo anarkis ini hanya simulasi yang digelar di Satbrimobda Sultra, Jumat (21/2/2020) kemarin. Dalam rangka menghadapi situasi jelang pilkada serentak di tujuh kabupaten/kota di wilayah hukum Polda Sultra.
Selain itu, mengantisipasi potensi kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Sultra, jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Simulasi dipimpin langsung oleh Dansat Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Adarma Sinaga SIK
“Simulasi ini sebagai bentuk kesiapan Brimobda Sultra, dalam menghadapi situasi Pilkada. Satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) pasukan PHH dilibatkan,” terang Adarma Sinaga saat dikonfirmasi, Sabtu (22/2/2020).
Perwira dengan tiga Melati dipundak ini melanjutkan, kompi PHH juga disiapkan dan disiagakan, jika sewaktu-waktu dapat digerakkan ketika eskalasi situasi di kewilayahan meningkat.
Laporan: Remon