SUARASULTRA.COM, KENDARI – Tragedi jatuhnya Helikopter MI-17 di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, Jumat (28/6/2019) silam dengan membawa 12 orang. Terdiri dari tujuh (7) crew Heli dan lima (5) prajurit Satgas Yonif 725 Woroagi.
Lima prajurit Yonif 725 Woroagi yang gugur dalam musibah itu, salah satunya putra daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) asal Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara (Butur). Hari ini, Rabu (19/2/2020) Risno akan dimakamkan di tanah kelahirannya.
Jenazah Praka Anumerta Risno tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Haluoleo Kendari, Selasa (18/2/2020) sekitar pukul 19.40 Wita. Dilanjutkan dengan upacara penyerahan jenazah, kemudian dibawa ke Batalyon Infanteri 725/Woroagi untuk disemayamkan.
Panglima Kodam (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Andi Sumangerukka mengatakan, Praka Anumerta Risno akan makamkan di kampung halamannya di Desa Wakansoro, Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara.
“Kami mohon doa restu, agar proses pemakaman berjalan lancar,” terang mantan Kabinda Sultra ini.
Masih kata Andi Sumangerukka, semua korban mendapat kenaikan pangkat, satu tingkat dari pangkat awal.
“Soal Dispensasi keluarga, akan disesuaikan dengan aturan yang ada. Manakala ada keluarganya yang ingin menjadi TNI dan memenuhi syarat akan didahulukan,” sambungnya.
Untuk diketahui, Helikopter MI-17 ditemukan, Senin (10/2/2020) di Pengunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Helikopter MI-17 milik TNI AD dikabarkan hilang di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Jumat (28/6/2019) silam dengan embawa 12 orang, terdiri dari 7 crew dan 5 personil Satgas Yonif 725/Woroagi.
Saat itu, 12 personil akan melakukan pendistribusian logistik di pos-pos yang ada di perbatasan khususnya di Pegunungan Bintang, dengan menggunakan jalur udara. Lima personil Satgas Yonif/725 Woroagi akan melaksanakan pergantian Pos.
Laporan: Remon