OPINI:
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh.
Pemuda dan demokrasi dalam setiap perhelatan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala dearah (Pilkada) adalah dua objek yang tidak bisa terpisahkan dan selalu menjadi isu sentral dan asyik diperbincangkan di setiap momentum pemilu kada.
Demokrasi telah membawa agenda besar terhadap perubahan dunia yang mampu mengejewantahkan cita cita reformasi, di mana masyarakat telah diberikan ruang sebesar – besarnya untuk terlibat secara aktif dan langsung ikut serta menentukan masa depan daerah dan bangsanya.
Sehinga pada hakikatnya kedaulatan benar – benar ada di tangan rakyat, atas dasar itu pemuda dan tokoh- tokoh politik ikut bertanggung jawab serta dibutuhkan kehadirannya di setiap dinamika demokrasi untuk mengambil peran dan memberi sumbangsi berupa gagasan dan ide- ide cemerlangnya yang mampu mencerahkan kepada publik atas setiap permasalahan. Sehingga tercipta tatanan masyarakat yang damai dalam keberagaman.
Demokrasi merupakan sistem seleksi kepemimpinan yang tepat dan belum tergantikan oleh sistem lain. Melalui pemilu, konsep demokrasi menjadi rancangan besar, terbuka dan akomodatif bila dijalankan sesuai fitrahnya. Maka untuk itu diharapkan peran pemuda BUTON UTARA dan tokoh politik yang sejalan dengan prinsip demokrasi tersebut.
Peran pemuda dan tokoh politik sangatlah penting dalam iven / pesta lima tahunan tersebut untuk kemudian melahirkan pemimpin berkualitas di daerahnya sendiri.
Oleh karena itu, menurut penulis, sudah saatnya pemuda melaksanakan perannya sebagai ”AGEN OF CHANGE” yaitu mendorong semangat sesama dalam berinovasi kearah yang lebih baik dalam berpolitik.
Jelang tahapan pilkada Butur, tokoh politik dan pemuda harus mengedepankan dan mengamalkan semboyan persatuan dalam keberagaman ”Bhinneka Tunggal Ika”sebab ikatan itulah yang menguatkan kita menuju persatuan dan menguatkan demokrasi. Sehingga nantinya, apapun bentuk skenario yang diperankan tokoh politik dan pemuda serta seluruh elemen masyarakt dalam berpesta demokrasi ke depan bermuara pada persatuan pula, bukan memecah bela persaudaraan dan saling bermusuhan.
Olehnya itu, penulis mengajak semua pihak, mari jadikan momentum pilkada ini sebagai ajang seleksi pemimpin yang berkualitas.
“Epicentrum sebuah bangsa adalah organisasi dan kualitas tertinggi dari politik adalah moralitas” kata senior penulis, Akbar Tanjung. Kutipan yang pas untuk kita amalkan dalam momen demokrasi kali ini.
Partai yang menjadi wadah yang melahirkan produk- produk demokrasi diharapkan mampu dan peduli serta menjawab apa yang menjadi kebutuhan daerah, bangsa dan negara. Hal ini tidak terlepas dari pemuda Butur secara spesifik.
Begitu juga untuk tokoh politik dan pemuda, moralitas harus didepankan sehingga dapat menjadi penutan bagi generasi penerus daerah dan bangsa ini.
Menurut hemat penulis, membangun Buton Utara dibutuhkan kesepahaman berfikir oleh seluruh elemen, baik pemuda, tokoh politik serta seluruh stake holder sudah saatnya menjadi panutan, memberikan cara pandang kepada publik akan hakikat politik yang sesungguhnya dengan mengedepankan komunikasi politik yang santun dan beradab seperti motto daerah kita “Lipu Tinadeakono sara”.
Tidak boleh ada yang mendikotomikan kelompok atau keluarga yang satu dengan yang lainnya. Karena pada hakekatnya manusia memiliki derajat yang sama serta tanggung jawab terhadap daerah. Sehingga perekat social untuk hidup damai dalam bingkai keluarga selalu terjaga.
Butur hanya bisa dibangun dengan semangat kebersamaan dan gotong royong. Saya (penulis) optimis kalau kita konsisten dalam hal ini, siapapun yang lahir sebagai pemimpin di Pilkada Butur 9 Desember 2020 ke depan, dapat diterima oleh masyarakat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Buton Utara.
Oleh karnanya, sebagai pimpinan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Buton Utara penulis mengajak tokoh – tokoh partai politik dan tokoh – tokoh pemuda serta serta seluruh elemen masyarakat Buton Utara agar kiranya mari kita jaga kualitas demokrasi kita.
Sebagai pimpinan wadah pemuda milenial, penulis berpesan:
Pertama : Pemuda mengambil peran penting dalam mengawal demokrasi.
Kedua : Diharapkan perah tokoh dalam menyukseskan Pilkada serentak ini sehingga dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya.
Oleh : Alias Dadi Agusman, S. Pi.
Penulis adalah Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Buton Utara
