



SUARASULTRA.COM | KONUT – Upaya pemenuhan gizi masyarakat dan pencegahan masalah stunting oleh pemerintah Desa Tongalino Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus dilakukan.
Hari ini, Minggu 26 Juli 2020, Pemerintah desa Tongalino kembali membagikan bahan makanan tambahan kepada sejumlah bayi lima tahun (balita) dan ibu hamil.
Kepala Desa Tongalino, Irsan Kia Mekuo menjelaskan bahwa pemerintah desa sedang berupaya memenuhi gizi masyarakat untuk mencegah permasalahan stunting. Sehingga pihaknya terus membagikan makanan tambahan kepada balita dan ibu hamil.
” Saat ini kami sedang berupaya memberikan layanan kesehatan masyarakat terutama pemenuhan gizi masyarakat. Tujuannya untuk mencegah masalah Stunting. Sasaran kegiatan yaitu kebutuhan Gizi Balita dan Ibu hamil,” kata Irsan Kia Mekuo saat ditemui Suarasultra.com setelah kegiatan pembagian makanan tambahan kepada balita dan ibu hamil di gedung Rumah Desa Sehat (RDS), Minggu (26/07/2020).
Menurut Irsan, secara teknis untuk memperlancar pelayanan gizi masyarakat, pihaknya menyiapkan alat kesehatan dan membentuk Kader Pembangunan Manusia (KPM) tingkat Desa. Kata dia, para Kader yang sudah dibentuk akan bersinergi dengan Bidan Desa untuk melakukan pendataan secara berkala.
Kemudian lanjutnya, hasilnya pendataan itulah yang menjadi acuan penyaluran bantuan, seperti susu dan makanan tambahan balita.
Adapun rincian balita penerima bantuan pemenuhan gizi dari pemerintah desa adalah sebagai berikut :
1). Balita usia 0 – 6 bulan berjumlah 6 orang.
2). Balita usia 6 – 12 berjumlah 7 orang.
3). Balita usia 1 – 2 tahun berjumlah 2 orang.
4) Balita usia 3 – 5 tahun berjumlah 18 orang, dan ibu hamil berjumlah 2 orang.
Menurut Kades, program ini dianggarkan melalui Dana Desa (DD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2020.
“Saya berharap kepada seluruh masyarakat agar selalu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan seluruh Kader bekerja sama dengan masyarakat dalam melakukan pelayanan kesehatan khusus pencegahan stunting,” harapnya.
Sementara itu, Bidu selaku Pendamping Lokal Desa (PLD) mengatakan bahwa dalam implementasi Program Stunting, Pemdes Tongalino sedang berupaya memenuhi gizi masyarakat.
“Kita berharap agar seluruh Kader Posyandu Masyarakat proaktif menyiapkan data masyarakat mulai dari usia balita dan ibu hamil. Walau saat ini tidak ada kasus stunting di desa ini,” pungkasnya.
Diketahui, Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Laporan: Aras Moita





