SUARASULTRA.COM | KONAWE – Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyalurkan bantuan logistik berupa paket sembako, tikar, selimut, peralatan bayi dan masker kepada korban banjir di Kecamatan Pondidaha, Kamis 16 Juli 2020.
Penyerahan bantuan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua PMI Konanwe yang juga sekaligus sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Konawe, Titin Nurbaya Saranani.
Penyaluran bantuan paket sembako kepada korban banjir dilakukan di empat desa yakni Ambulanu 140 paket, Ahuawatu 17 paket, Lalonggotomi 165 paket, dan Sulemandara 113 paket.
Saat menyerahkan bantuan, istri Bupati Konawe itu didampingi oleh Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Harianto bersama Kabag Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah (Setda) Konawe, Sukri Nur HN.
Pada kesempatan tersebut, Titin Nurbaya Saranani tak dapat menyembuyikan perasaan sedihnya melihat masyarakatnya tertimpa bencana banjir.
Ditemui di sela – sela kegiatan, TNS mengatakan bahwa bantuan dari PMI berupa peralatan bayi, sementara dari BPBD Konawe membawa bantuan sembako dan air bersih, tikar, selimut dan perlengkapan lainnya.
“Kalo dari PMI ini juga bantuan dari PMI provinsi, karena setiap ada bencana di daerah, kami selalu diberi, selain itu ada juga bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) yang akan menyusul,” kata Titin sapaan akrabnya kepada awak media.
Menurut Titin, saat ini bantuan yang paling dibutuhkan warga di pengungsian adalah bahan makanan, air bersih, selimut dan obat-obatan. Dan ini kata dia harus menjadi perhatian bersama.
“Sudah ada yang terserang demam dan flu. Ada juga yang sudah kena gatal-gatal akibat banjir ini. Insyah Allah, nanti mereka akan dikontrol tim medis dari Puskesms Pondidaha yang juga sudah membuat posko di lokasi banjir,” tuturnya.
“Kalau butuh bantuan, silahkan ke Puskesmas. Nanti di sana juga akan dibantu susunya,” sambung Titin seraya memberi bantuan biaya (uang) untuk belannja pemenuhan gizi bagi balita yang terdampak banjir.
Legislator Sultra ini mengungkapkan bahwa dirinya sangat prihatin melihat masyarakatnya di posko – posko pengungsian dengan kondisi serba keterbatasan.
Meski demikian, Titin tetap mengapresiasi Pemda Konawe karena sudah bertindak cepat membantu para pengungsi meskipun masih ada fasilitas yang belum disediakan.
“Fasilitas dapur umum belum ada. Ini yang perlu disediakan secepatnya,” kata Titin.
Ketua TP-PKK Konawe ini berharap banjir yang melanda empat desa tersebut segera surut. Sehingga warga tidak terlalu lama berada di posko-posko pengungsian.
“Semoga bencana alam ini cepat berlalu dan masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing,” harapnya.
Untuk diketahui, di desa Ambulanu ada 140 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir dengan jumlah jiwa mencapai 474 orang. Dari 474 jiwa ini lanjutnya, terdapat 16 bayi dan 35 balita. Untuk ibu hamil ada 2 orang dan lanjut usia (lansia) 51 orang.
Sementara di Desa Sulemantara, jumlah KK yang terdampak banjir mencapai 113 KK dengan jumlah warga sebanyak 395 jiwa. Balita 10, bayi 10, ibu hamil 6 dan lansia 22 orang.
Sedangkan di Desa Lalonggatomi, jumlah KK yang terdampak mencapai 162 KK dengan jumlah warga sebanyak 532 jiwa. Bayi ada 14, balita 36 ibu hamil 1 dan lansia 22 orang.
Laporan: Sukardi Muhtar