Kapal Tongkang Terdampar di Perairan Konut, Tim Gabungan Lakukan Penyelidikan

  • Share
Kapal tongkang pengangkut nickel karam di perairan Desa Pudonggala Utama. Foto:Aras Moita

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Kapal tongkang pengangkut nickel karam di perairan Desa Pudonggala Utama. Foto:Aras Moita

SUARASULTRA.COM | KONUT – Aktivitas pengangkutan material Nickel oleh beberapa perusahaan kapal di Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menarik perhatian dari beberapa instansi.

Salah satunya adalah kapal tongkang pengangkut nickel yang lagi terdampar dan mengakibatkan isi muatan kapal tongkang tersebut tumpah dan berserakan di wilayah perairan Desa Pudonggala Utama Kecamatan Sawa.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Konut melalui Kabid Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Konut Aru Lolawa saat ditemui Suarasultra.com pada Kamis (10/09/2020) mengatakan langsung turun lapangan dalam rangka mengecek dan menindaklanjuti informasi dari masyarakat.

“Hari ini kami melakukan penyelidikan dan pengambilan sampel di lokasi kapal yang saat ini sedang terdampar di wilayah pesisir Pantai Desa Pekaroa dan Desa Pudonggala Utama,” katanya.

Tim Gabungan usai melaksanakan kegiatan penyelidikan Kapal Tongkang pengangkut Nickel di Desa Pudonggala Utama, Kamis (10/09/2020). Foto : Aras Moita.

Sementara terkait hasil penelusuran atau penyelidikan yang dilakuoan oleh tim gabungan akan disimpulkan setelah keluar Uji Laboratorium.

“Jika ada pelanggaran, kami akan dorong pada penegakan hukum,” tegas Aru Lolawa.

Menurut Aru Lolawu, pengecekan kapal yang saat ini sudah pecah melibatkan Pihak Sahbandar Molawe, Polsek Sawa, Dinas Kelautan dan Perikanan Konut serta Pemerintah Desa dan masyarakat Pudonggala Utama.

Sementara iti, Kades Pudonggala Utama Rustam mengatakan keberadaan kapal yang terdampar di wilayahnya sangat mengganggu aktivitas nelayan. Bahkan kata dia, keberadaan kapal tongkang tersebut mempengaruhi arus laut sehingga dapat meningkatkan terjadinya abrasi pantai.

“Jadi ini kapal harus segera dipindahkan karena berbahaya bagi nelayan. Tidak hanya itu, keberadaan kapal ini bisa meningkatkan terjadinya abrasi pantai di wilayah kami,” keluh Rustam.

Diketahui, kapal ini terdampar di wilayah perairan Desa Pudonggala Utama sejak bulan April 2020 dalam keadaan membawa muatan material Nickel yang hendak dibawa ke PT. Virtu Dragon Nickel Indonesia di Morosi.

Laporan: Aras Moita

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share