



SUARASULTRA.COM | KONAWE – Tugas berat kini diemban oleh institusi Polri khususnya Kepolisian Resor (Polres) Konawe dalam menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Pasalnya, Polres Konawe harus kerja ekstra. Selain tugas pokok menjaga kamtibmas, Polres juga harus menjadi garda terdepan dalam
memutus rantai penyebaran Covid-19. Bahkan, Polres Konawe menjadi pelopor penggunaan masker di tengah-tengah masyarakat.
Di sisi lain, Polres Konawe harus melakukan penggalangan kepada generasi muda, termasuk aktivis Konawe untuk membantu korps Bhayangkara itu dalam menjaga Kamtibmas dan “melawan” penyebaran Virus Corona dengan tidak melakukan aksi unjuk rasa yang dapat menciptakan berkumpulnya massa.
Terkait kerja keras Polres Konawe itu, Muhammad Hajar menyatakan diri siap membantu. Aktivis Konawe yang dikenal vokal dalam menyuarakan aspirasi rakyat ini mengatakan tanggung jawab terciptanya Kamtibmas bukan hanya di tangan Polisi, tetapi kita semua, generasi muda dan aktivis.
“Kita semua harus terlibat, jangan kita biarkan Polisi bekerja sendiri,” kata Hajar sapaan akrabnya, Senin (5/10/2020).
Lebih lanjut kata Hajar, di tengah pandemi Covid-19 ini, Polri (Polres Konawe) selalu menghimbau masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Selaku Aktivis Konawe, Hajar mengaku sangat mendukung langkah Polres Konawe dalam memutus penyebaran Covid-19 di daerah setempat.
“Saya sangat mendukung upaya Polres dalam melawan penyebaran Covid-19. Tentu dengan cara saya sendiri. Dengan tidak melakukan aksi unjuk rasa saja kita sudah mendukung kerja Polisi,” ujarnya.
Menurut Hajar, suasana politik di Konawe sedikit memanas setelah wacana pergantian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe digulirkan dua bulan yang lalu tepatnya 31 Juli 2020 lalu. Tentu kata dia, kondisi ini dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di tengah – tengah masyarakat.
Mengantisipasi hal tersebut, selaku aktivis Konawe, Hajar mengimbau kepada segenap “parlemen jalanan”, pendukung kedua kubu, serta generasi muda termaksud aktivis agar tidak larut dalam perseteruan para elit daerah.
“Sebagai aktivis, kita harus membantu meredam situasi ini bukan sebaliknya. Biarkan keduanya menyelesaikan masalah itu dengan cara mereka. Itu urusan internal Partai mereka, politik itu sangat dinamis,” pungkasnya.
Laporan: Sukardi Muhtar





