Manajemen Sangat Tertutup, Kunker Wantannas RI ke PT VDNI dan OSS Ditolak

  • Share
Pembantu Deputi Bidang Urusan Lingkungan Alam, Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Brigjen TNI Karev Marpaung, S.Sos, MM didampingi Kasat Pol PP dan Damkar Konawe Dr.H. Herianto Wahab saat memberikan keterangan Pers

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Pembantu Deputi Bidang Urusan Lingkungan Alam, Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Brigjen TNI Karev Marpaung, S.Sos, MM didampingi Kasat Pol PP dan Damkar Konawe Dr.H. Herianto Wahab saat memberikan keterangan Pers

SUARASULTRA.COM | KONAWE – Tim Sekretariat Jenderal (Setjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (25/11).

Rombongan Wantannas ini sesuai rencana akan melakukan audiensi dengan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa bersama Forom Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Namun, Bupati Konawe pada kesempatan tersebut berhalangan hadir. Sehingga Tim Wantanas RI tersebut diterima oleh Sekretaris Daerah Konawe, Dr. Ferdinand Sapan.

Turut hadir dalam pertemuan yang digelar di ruangan Bupati Konawe tersebut yaitu Kabag Ops Polres Konawe, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Konawe, dan sejumlah kepala OPD lainnya.

Selain bertemu pimpinan daerah Kabupaten Konawe, Tim dari Lembaga Negara yang dibentuk Presiden Joko Widodo melalui Kepres ini juga diketahui akan melakukan kunjungan mega induatri (PT VDNI dan PT OSS) di Kecamatan Morosi untuk melakukan peninjauan pabrik dan Jetty.

Pembantu Deputi Bidang Urusan Lingkungan Alam, Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Brigjen TNI Karev Marpaung, S.Sos, MM saat ditemui awak media mengungkapkan kedatangannya di Sultra khususnya di Kabupaten Konawe menghimpun informasi terkait tata kelola nikel di Mega Industri PT OSS dan PT VDNI.

Hal ini dilakukan masih kata Karev Marpaung untuk kepentingan rancangan strategis serta kebijakan dan hasilnya langsung dilaporkan kepada Presiden RI Ir.H. Joko Widodo.

Namun, bukannya mendapatkan sambutan, Tim Wantannas malah tidak bisa tembus akibat manegemen yang sangat tertutup dari pihak perusahaan pabrik pemurnian bijih nikel tersebut. Tim Wantannas ditolak masuk ke areal perusahaan dengan alasan tidak jelas.

“Kunjungan ini untuk mengetahui tata kelola nikel, namun saat akan berkunjung kita tak dibolehkan masuk, entah alasan apa,” kata Karev Marpaung, Rabu (25/11/2020).

Baca Juga:  Tim SAR Gabungan Cari Korban Pesawat Polri yang Jatuh

Iapun menyebut ketika penolakan dari pihak PT VDNI dan PT OSS karena alasan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) itu bukan sesuatu yang mesti dikhawatirkan.

“Walaupun sekilas katanya adanya kasus Covid. Kami tahu dan kami memahami, tapi kami kan terapkan protokol kesehatan dan kami juga tidakkan banyak,”sesalnya.

Menurut Jenderal Bintang Satu ini,
kunjungan di dua perusahaan tersebut sangat penting dalam rangka mendorong terwujudnya ketahanan nasional khususnya di bidang ketahanan mineral dan energi.

“Kita tahu nikel itu bisa jadi pengganti baterai lithium. Itu bisa jadi pengganti energi,” ungkapnya.

Merasa tidak dihargai tugas yang diemban oleh timnya, Karev Marpaung akan melaporkan penolakan dari managemen PT OSS dan PT VDNI ke Presiden Republik Indonesia.

“Sepertinya ini ada sesuatu yang ditutupi, ini tidak boleh negara Indonseia negara hukum. Tidak ada yang harus ditutup- tutupi, kalau ditutupi pasti ada sesuatu yang tidak baik,”katanya.

Karev Marpaung berharap, mega industri di Kecamatan Morosi dapat membangun kerja sama yang baik dengan pemerintah pusat maupun daerah untuk kesejahteraan masyarakat.

“Saya berharap Virtue Dragon menjadi perusahaan yang betul-betul mendukung pemerintah pusat dan daerah untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, itu saja,” pungkasnya.

Laporan: Sukardi Muhtar

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share