



SUARASULTRA.COM | KONAWE – Tujuh tenaga kerja asing (TKA) asal China dikabarkan terpapar corona virus disease 2019 (Covid-19) di Mega Industry Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.
Informasi yang dihimpun Suara Sultra, satu dari tujuh TKA tersebut dinyatakan meninggal dunia. Kini enam TKA lainnya saat ini dikabarkan tengah menjalani karantina di lingkungan perusahaan.
Kabar tersebut dikuatkan dengan data Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sultra, bahawa ada tujuh kasus baru asal Morosi dengan rincian pada Sabtu 14 November 2020 terdapat dua kasus.
Kemudian di hari Senin 16 November ada tiga kasus dan pada Rabu 18 November dua kasus baru. Salah satu kasus pada Sabtu tersebut dilaporkan meninggal dunia.
Selain itu, kini beredar informasi di sosial media bahwa TKA yang saat ini bekerja di pabrik pemurnian bijih nikel tersebut dilarang meninggalkan lokasi perusahaan. Bahkan kabarnya, pemeriksaan kesehatan para tenaga kerja di perusahaan tersebut di perketat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Konawe, Ferdinand Sapan menyebut informasi terkait adanya klaster baru di Morosi masih sementara didalami oleh pihak gugus tugas kabupaten.
“Informasi yang kami terima, memang benar adanya TKA yang meninggal di RS Bahteramas. Dua hari lalu sudah dikremasi di Makassar, tetapi laporannya ke saya bukan Covid-19 tetapi stroke,” ungkap Jenderal ASN Konawe ini.
Sebagi langkah antisipatif, selaku Ketua Gugus Tugas, ia menyebut telah memerintahkan tim surveilans untuk mengecek terkait kebenaran informasi yang saat ini beredar di tengah masyarakat. Sehingga tidak menimbulkan keresahan, apalagi di Konawe saat ini tengah persiapan pembelajaran secara tatap muka.
Diapun berharap kabar tersebut tidak benar adanya, karena apabila benar maka hal itu dapat menimbulkan ledakan klaster baru. Mengingat tenaga kerja lokal hingga saat ini sudah mencapai puluhan ribu.
“Kami berharap pihak perusahaan bisa membuka diri terkait hal itu. Supaya kita sama-sama melakukan penanganan serta pencegahan terhadap penyebaran Covid-19,” pungkasnya.
Laporan: Sukardi Muhtar





