SUARASULTRA.COM | KONAWE – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) H. Syamsul Ibrahim akhirnya menjawab pertanyaan warga Asinua – Latoma yang selama ini mengeluhkan kerusakan jembatan di wilayah tersebut.
Kepada SUARASULTRA.COM, H. Syamsul Ibrahim menyampaikan kabar gembira. Jembatan beli Asinua dan Ambekairi telah dianggarkan dan akan direhabilitasi tahun 2021 ini.
“Anggaran untuk rehab lantai jembatan Beli Asinua dan Jembatan beli Ambekairi sudah dianggarkan, dan sudah dilakukan pengukuran oleh Konsultan dan sementara proses desain,” kata Syamsul Ibrahim melalui pesan WhatsApp, Senin (19/4/2021).
Menurut legislator Sultra itu, kondisi jembatan tersebut sudah ia fahami. Karena kata dia, dirinya sering berkunjung langsung di wilayah tersebut.
Tentunya, sebagai Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan Sultra 6 (Konawe, Konawe Utara, Konawe Kepulauan) dirinya bersama lima legislator lainnya pasti akan memperjuangkan aspirasi dari masyarakat tiga kabupaten itu.Termasuk perbaikan kedua jembatan tersebut.
“Insya Allah dalam tahun anggaran 2021 ini sudah bisa ditangani oleh instansi tehnis. Termasuk beberapa titik jembatan gelagar kayu yang sudah rusak berat di wilayah Kecamatan Asinua akan ditangani dalam tahun ini,” terangnya.
Adapun sumber anggaran dari rencana rehab jembatan tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2021.
Perbaikan jembatan tersebut kata Syam sapaan akrabnya merupakan bagian dari aspirasi masyarakat serta pokok pikiran dewan yang dituangkan dalam bentuk program.
“Berdasarkan fakta lapangan saat kami berkunjung, dan melalui aspirasi masyarakat serta pokok pikiran (Pokir) kemudian dituangkan dalam bentuk program,” pungkasnya.
Untuk diketahui, jembatan BeliĀ adalah jembatan penghubung jalan yang terbuat dari kerangka besi yang menyelubung di bawah, samping dan atas jalan. Biasanya jembatan Beli melintang di atas sungai untuk menghubungkan jalan raya yang terputus oleh sungai besar.
Sebelumnya, akun Facebook Fachrial Arie telah menuliskan keluhannya di laman Facebook miliknya yang diunggah pada Tanggal 5 April 2021 lalu. Dalam unggahannya itu, Fachrial Arie menyampaikan suka dukanya selama bertugas di wilayah paling barat Konawe itu.
Akun FB Fachrial Arie menceritakan bahwa kesehariannya bersama rekan sejawat (guru) serta masyarakat setempat selalu diperhadapkan dengan kondisi jembatan yang sudah rusak parah. Untuk melintasi jembatan itu, warga harus bertaruh nyawa. Pasalnya, kondisi jembatan yang rapuh dan sungai yang cukup dalam hingga mencapai kurang lebih empat meter.
Dengan kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan tersebut, Fachrial Arie yang diketahui berprofesi sebagai guru berharap pemerintah segera turun tangan untuk menjamin keselamatan para pengguna jalan.
Atas postingan di Facebook tersebut, warga pun mempertanyakan keberadaan perwakilan mereka di DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Mereka mengharapkan wakil mereka memperjuangkan aspirasi mereka untuk perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah tersebut.
Laporan: Sukardi Muhtar