LIRA Sultra Ungkap Fakta Baru Polemik Jetty PT Tiran Indonesia Dengan PT. KDI, Karmin: Titik Koordinat Keduanya Berbeda

  • Share
Gubernur LIRA Sultra, Karmin, SH saat menggelar Konferensi Pers di salah satu Warung Kopi di Kota Kendari, Sabtu 21 Mei 2022.

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Gubernur LIRA Sultra, Karmin, SH saat menggelar Konferensi Pers di salah satu Warung Kopi di Kota Kendari, Sabtu 21 Mei 2022.

SUARASULTRA.COM | KENDARI – Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah salah satu lembaga yang selama ini kerap menyoroti PT Tiran Indonesia.

Namun, setelah melakukan penelusuran (investigasi lapangan), LIRA Sultra menemukan fakta lapangan. LIRA Sultra menemukan bukti adanya surat rekomendasi Bupati Konawe Utara tentang titik koordinat antara PT Tiran Indonesia dan PT KDI berbeda lokasi.

Ternyata, apa yang diklaim oleh PT KDI selama ini hanyalah pepesan kosong alias salah tunjuk titik koordinat. Pasalnya, rekomendasi PT KDI berada jauh dari titik yang mereka klaim atau yang dituduhkan saat ini. Sedangkan titik koordinat untuk jetty PT Tiran Indonesia itu sudah tepat.

Penetapan lokasi jetty PT Tiran Indonesia sesuai dengan Surat Rekomendasi Bupati Konawe Utara nomor: 800/72/DPM/2017 tentang Penetapan Terminal Khusus PT Tiran Indonesia yang berlokasi di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara dengan titik koordinat, Lintang Selatan: 316’33,32 S, Bujur Timur: 12218’ 38, 89” E.

Sedangkan untuk penetapan lokasi jetty PT KDI sesuai dengan Surat Rekomendasi Pembangunan Pelabuhan Khusus Lokal PT Kelompok Delapan Mineral oleh Bupati Konawe Utara nomor: 552 8/343/2011 yang berlokasi di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara dengan titik koordinat, Lintang Selatan: 316’0.80”S, Bujur Timur 12219’3.20”E.

Titik koordinat PT Tiran Indonesia dan PT KDI

Dan rekomendasi Bupati diberikan kepada PT KDI hanya dalam kurun waktu satu tahun. Jika dalam waktu tersebut tidak dapat dipenuhi persyaratannya dengan sendirinya rekomendasi tersebut menjadi gugur atau kadaluarsa.

Berdasarkan kedua surat rekomendasi tersebut terdapat perbedaan lokasi antara jetty PT Tiran Indonesia dengan PT KDI.

Fakta tersebut diungkapkan langsung oleh Gubernur LIRA Sultra, Karmin, SH dalam sebuh Konferensi Pers di salah satu Warkop di Kota Kendari, Sabtu 21 Mei 2022.

Menurut Karmin, jika PT KDI menunjuk atau mengklaim bahwa lokasi jetty PT Tiran Indonesia adalah miliknya itu dia salah menunjuk lokasi jetty. Karena sudah jelas dalam rekomendasi Bupati Konawe Utara terdapat perbedaan titik koordinat yang cukup jauh jaraknya.

“Untuk itu kepada rekan-rekan pihak LSM, kita jangan mau lagi hanya dimanfaatkan ,” imbau Karmin.

Lebih lanjut Karmin menjelaskan, kemarin KOMPI Sultra dalam penyampaiannya di media juga telah menyatakan netral atau tidak akan ikut lagi dalam polemik jetty PT Tiran. Untuk itu, mari kita akhiri dalam mempersoalkan PT Tiran Indonesia, karena legalitas dari keberadaan jetty Tiran maupun aktivitas pertambangan yang mereka lakukan sudah sangat tepat dan lengkap.

Dengan adanya rekomendasi tersebut, Karmin pun mengajak semua pihak untuk mengakhiri polemik ini dan berhenti untuk untuk menghakimi pihak PT Tiran Indonesia. Karmin menyebut, PT Tiran patut kita apresiasi karena sangat bersungguh-sungguh menempuh prosesnya sampai dengan keluarnya izin dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Sebaliknya atas rekomendasi yang pernah diberikan kepada PT KDI yang diberikan dalam jangka waktu tertentu ternyata tidak mampu menyelesaikannya. Jadi pihak PT KDI sebaiknya jangan terus-terus memanipulasi yang seolah-olah di mata publik benar dan pihak PT Tiran Indonesia yang bersalah.

“Mohon maaf kami dari pihak LIRA Sultra tidak mau lagi terkecoh dengan permainan ala baru KDI ini”, tegas Karmin.

Surat Rekomendasi PT Kelompok Delapan Indonesia (KDI)

Lebih lanjut Karmin mengungkapkan bahwa untung saja manajemen PT Tiran Indonesia sangat baik kepada masyarakat ataupun kelompok masyarakat yang telah tergiring pola main PT KDI, namun pihak PT Tiran Indonesia tetap saja bersabar meladeni itu semua. Bahkan selalu berusaha untuk menghindari benturan di lapangan.

“Atas itu semua pihak LIRA Sultra ikut memberikan apresiasi kepada PT Tiran Indonesia,”tuturnya

Selain itu juga, LIRA Sultra secara obyektif melihat atau mencermati titik persoalan yang telah menjadi polemik selama ini, tentu semua pihak yang berkepentingan bisa memilih jalur diplomasi agar tidak berdampak pada tenaga kerja yang selama ini mereka mengantungkan hidupnya pada perusahaan PT Tiran Indonesia.

Diketahui, PT Tiran Indonesia memberdayakan masyarakat lokal sekitar dua ribuan tenaga kerja atau menghidupi delapan ribuan anggota keluarga. Jika polemik ini terus digulirkan oleh pihak pihak yang tidak tau pokok permasalahan yang ada bisa berdampak kepada mereka (kehilangan pekerjaan -red).

Melalui kesempatan itu, DPW LIRA Sultra meminta kedua wilayah ini yaitu Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah bisa memberikan yang terbaik bagi perusahaan yang benar benar ingin memberikan kontribusi yang lebih luas kepada masyarakat khususnya Kabupaten Konawe Utara dan Kabupaten Morowali.

Selama ini juga lanjut Karmin, Tiran Group telah membangun pabrik gula, peternakan, unilever, pertambangan dan sudah mempekerjakan tujuh ribu karyawan dan telah menghidupi tiga puluh ribuan anggota keluarganya.

“Ini aset yang harus dilindungi oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

“Yang harus dipahami bahwa urusan perbatasan adalah urusan pemerintah jangan melibatkan investor. Hal ini sejalan dengan arahan bapak Presiden Jokowi bahwa beri karpet merah bagi pelaku investasi di daerah,” tambahnya.

Di akhir wawancara, Gubenur LIRA Sultra, Karmin, SH menegaskan kembali bahwa PT Tiran Indonesia hadir di Sulawesi Tenggara adalah betul-betul memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi masyarakat pribumi.

“Yang secara kebetulan Owner Perusahaan Tiran ini juga adalah orang pribumi yang punya perhatian baik pada daerah kita tercinta ini. Tentu kami dari Lumbung Informasi Rakyat patut memberikan informasi pada publik berdasarkan fakta fakta yang di miliki PT TIRAN Indonesia. Kami tidak cari panggung dalam mengakhiri polemik ini, hanya semata mata bisa mendorong investasi para pengusaha pribumi dan melakukan kegiatan usaha dengan nyaman di wilayah Sulawesi Tenggara,” pungkasnya.

Laporan: Sukardi Muhtar

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share