



SUARASULTRA.COM | KONAWE – Al Fatimah, anak gadis transmigrasi Parudongka penderita gizi buruk kini tiba di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Konawe, Senin 17 Oktober 2022 setelah menempuh perjalanan darat selama 10 jam.
Difasilitasi Kapolsek Routa Ipda M. Muhdin Tidore bersama Kepala Puskesmas Routa Sukarman, anak dari pasangan Tahya dan Widayanti tersebut tiba di Ruang UGD RS Konawe untuk mendapatkan perawatan medis pada pukul 17.00 Wita..
Berdasarkan pantauan awak media SUARASULTRA.COM di depan ruang UGD RS Konawe, sudah ada Kadis Sosial Agus Suyono dan Plt Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Konawe menunggu perkembangan hasil observasi dari dokter.
Kepala Puskesmas Routa Sukarman mengatakan gadis penderita gizi buruk bersama keluarganya baru saja tiba di RS Konawe. Kata dia, Al Fatimah langsung dilakukan observasi oleh dokter jaga.
“Alhamdulillah pihak rumah sakit semua langsung bergerak apalagi pak Bupati sendiri langsung memerintahkan. Sekarang sementara diobservasi,” kata Sukarman, Senin 17 Oktober 2022 saat ditemui di RS Konawe.
Sementara untuk biaya hidup keluarganya selama berada di Unaaha, Sukarman menyebut ada Dinas Sosial Kabupaten Konawe yang sudah diberi tugas oleh pimpinan.
“Makanan tadi sudah disiapkan. Untuk tempat tinggal kebetulan ada rumah singgah di belakang yang disiapkan oleh pihak rumah sakit,” kata Sukarman.
“Kendalanya sekarang, dokter dalam melakukan observasi membutuhkan banyak informasi tambahan sementara orang tuanya masih belum stabil. Jadi masih menunggu dulu sambil memantau keadaan pasien,” tambahnya.
Lebih lanjut Sukarman menjelaskan, untuk balita Merida (2) anak dari pasangan Cecen dan Dira itu masuk dalam resiko stunting dan masih bisa diantisipasi oleh pihak puskesmas.
“Kami sekarang melakukan intervensi pemantauan karena sudah masuk dalam bagian data kami.Sudah diberikan bantuan biskuit dan bantuan susu Proten Gold dari dinas Kesehatan Kabupaten Konawe juga sudah tiba dan hari ini didistribusikan,” ungkapnya.
Menurut Sukarman, jika semua upaya dilakukan termasuk pemberian susu Proten Gold belum juga ada perubahan, maka pihaknya baru melakukan rujukan ke Rumah Sakit.
“Dari hasil pengukuran dan pemantauan tingkat kesehatannya, kondisi Balita Merida masih bisa ditangani di tingkat puskesmas. Apalagi sudah masuk dalam program pemerintah dalam hal ini penanganan stunting,” pungkasnya.
Laporan: Sukardi Muhtar





