Ketgam: Wakil Ketua II DPRD Konawe Rusdianto, SE, MM (Topi Ping) bersama Anggota Komisi III Ulfiah, SE (kiri) saat berada di kawasan industri Morosi bersama pihak Keamanan (TNI/Polri).
SUARASULTRA.COM | KONAWE – Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Rusdianto, SE, MM minta pihak Investor untuk selalu membangun komunikasi yang baik dengan karyawan, Jum’at 24 Maret 2023.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ((PDIP) ini mengatakan untuk menciptakan iklim investasi yang aman dan nyaman di suatu daerah investor atau perusahaan pemberi kerja juga wajib berperan aktif. Sehingga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di kawasan industri selalu kondusif.
Hal tersebut disampaikan oleh Rusdianto
dalam menyikapi aksi unjuk rasa atau mogok kerja buruh yang berujung ricuh di kawasan Industri Kecamatan Morosi pada Rabu 22 Maret 2023 kemarin.
Ketgam: Wakil Ketua DPRD Rusdianto, SE MM bersama anggota Komisi III DPRD Ulfiah, SE
Menurut Rusdianto, aksi mogok kerja yang berakhir ricuh di Morosi tidak akan terjadi jika pihak perusahaan PT Obsidian Stainles Steel (OSS) dan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) membuka diri.
Masih kata RD sapaan akrab Wakil Ketua DPRD Konawe kalau pihak investor memperhatikan hak – hak karyawan dan juga peka terhadap apa yang menjadi tuntutan buruh selama ini, aksi mogok kerja tersebut tidak akan pernah ada.
“Artinya, perusahaan harus membuka diri. Jika ada aspirasi atau tuntutan buruh harus segera disahuti selama itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Bukan sebaliknya, acuh dan pada akhirnya membenturkan buruh dengan buruh lainnya,” tegas RD.
Ketgam: Suasana mediasi dengan Manajemen Perusahaan
Oleh karenanya, RD pun kembali menegaskan bahwa pihak perusahaan harus selalu membangun komunikasi yang baik dengan karyawan. Sehingga ke depan tidak terjadi lagi miskomunikasi di antara kedua belah pihak (pekerja dan pemberi kerja).
“Saya kira ini penting kalau kita menginginkan iklim investasi di Kabupaten Konawe aman dan nyaman. Peran aktif investor juga dibutuhkan,” tegasnya.
Diketahui, di tengah aksi mogok kerja buruh tersebut, Wakil Ketua DPRD Konawe Rusdianto bersama anggota Komisi III Ulfiah dan Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Konawe Lidya Wulandari Nathan Marak serta pihak keamanan (TNI – Polri) melakukan upaya mediasi antara pihak pekerja dan pemberi kerja agar demo tidak meluas dan berdampak negatif ke masyarakat sekitar khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ketgam: Suasana aksi mogok kerja buruh di Kawasan Industri di Morosi, Rabu 22 Maret 2023
Sebelum melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan, Wakil Ketua DPRD Konawe terlebih dahulu menemui serikat buruh yang menggelar aksi mogok kerja untuk mendengarkan secara langsung apa yang menjadi tuntutannya.
Namun, saat menemui manajemen perusahaan, Wakil Ketua DPRD Konawe itu mengaku kecewa karena pihak perusahaan lambat memberikan respon dan terkesan abai terhadap upaya mediasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD Konawe.
“Pihak perusahaan bergeming, tidak ada solusi yang diberikan. Bahkan kehadiran kami untuk melakukan mediasi pun terkesan sia – sia,” ungkap Rusdianto.
RD pun menyayangkan sikap dari Manajemen Perusahaan yang tidak membuka ruang komunikasi yang baik dengan Serikat Pekerja untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.
Aksi mogok kerja itu pun sempat ricuh, namun berkat kesigapan dari pihak keamanan dalam hal ini Polres Konawe bersama TNI, kericuhan tersebut bisa diredam sehingga situasi kembali kondusif.
Meski kecewa dengan sikap manajemen perusahaan, Rusdianto tetap mengajak seluruh elemen masyarakat untuk secara bersama – sama mengawal dan menjaga segala bentuk investasi daerah. Baik itu investasi yang bergerak di bidang pertanian atau perkebunan maupun investasi di bidang pertambangan.
Di bidang pertambangan yang perlu dijaga kata RD adalah PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainles Steel (OSS) di Kecamatan Morosi. Kemudian PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) bersama dengan perusahaan mitra-mitranya di Kecamatan Routa.
Sementara di bidang Pertanian atau Perkebunan ada PT Tani Prima Makmur (TPM) di Kecamatan Anggaberi, PT Utama Agrindo Mas (UAM) di Kecamatan Besulutu dan lainnya.
Menurut Rusdianto, investasi tersebut merupakan aset kita yang ada di Kabupaten Konawe, dan menjadi sumber pendapatan daerah kita baik saat ini maupun ke depannya.
“Kita berupaya memberikan kenyamanan kepada pihak perusahaan dan mitra – mitranya semua dalam berusaha di daerah kita, Kabupaten Konawe,” kata RD.
Laporan: Sukardi Muhtar