SUARASULTRA.COM | KONAWE – Usai mengungkap kasus narkotika jenis sabu -sabu seberat 4,3 kilogram, Kepolisian Resor (Polres) Konawe terus berupaya melakukan pemberantasan peredaran gelap narkotika dengan berbagai cara.
Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi, S.IK mengatakan, untuk mencegah peredaran gelap narkoba di wilayah hukum Polres Konawe, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kelurahan dengan menggelar lomba “Kampung Tangguh Bebas Narkoba”.
“Upaya ini berhasil menekan laju peredaran narkoba di Konawe saat ini, khususnya di Kota Unaaha,” kata Kapolres saat menggelar Press Release Akhir tahun 2023, Minggu 31 Desember 2023.
Menurut Kapolres, ide membentuk kampung tangguh narkoba tersebut muncul setelah Satuan Reserse Narkoba Polres Konawe di bawah Komando Kasat Narkoba AKP Asriady, S.Sos berhasil mengungkap 4,3 kilogram di Kelurahan Tumpas beberapa waktu lalu.
“Saat ini di Kelurahan Tumpas sudah tidak ditemukan lagi pengedar dan oleh karenya Kelurahan Tumpas keluar sebagai juara satu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Perwira Menengah Polisi berpangkat dua Melati di pundak itu menerangkan bahwa saat ini Kabupaten Konawe bukan lagi daerah lintasan tetapi sudah menjadi daerah tujuan narkoba.
Oleh karena itu, Kapolres meminta kepada seluruh jajaran khususnya Satuan Reserse Narkoba untuk bekerja lebih ekstra lagi agar peredaran gelap narkotika di Konawe bisa diminimalisir.
“Ini menjadi perhatian serius bagi personel kita karena Konawe sudah menjadi daerah tujuan, barangnya di bawah di sini (Konawe) dan juga diedarkan di sini,” terang Kapolres Konawe.
Sementara itu, Kasat Res Narkoba AKP Asriady mengatakan lomba Kampung Tangguh Bebas Narkoba sangat efektif untuk menekan peredaran narkoba di Kabupaten Konawe.
“Lomba Kampung Tangguh Bebas Narkoba ini diikuti oleh 14 Polres di Sultra dan Polres Konawe berhasil keluar sebagai juara satu,” kata AKP Asriady.
Menurut mantan Kapolsek Lambuya ini, sebelum ikut lomba Kampung Tangguh Bebas Narkoba, ada lima kasus yang berhasil diungkap oleh Sat Res Narkoba di Kelurahan Tumpas dan yang terbesar adalah pengungkapan 4,3 kilogram sabu – sabu.
“Setelah ikut lomba dan keluar sebagai juara satu, tidak ada lagi kasus narkoba yang terjadi di Kelurahan Tumpas. Kami berharap desa dan kelurahan lain bisa juga mengikuti Kelurahan Tumpas. Kita jadikan itu narkoba sebagai musuh bersama,” pungkasnya.
Laporan: Sukardi Muhtar
